Ticker

6/recent/ticker-posts

POLISI TETAPKAN TIGA TERSANGKA ATAS TERBALIKNYA SAMPAN DI PERAIRAN PULAU LENGKUAS, BEGINI PENUTURAN PEMILIK SAMPAN

Sampan yang digunakan
pada saat tragedi. IST

SIJUK, SATAMEXPOSE.COM – Pemilik sampan serta dua operator sampan nahas yang terbalik di perairan Pulau Lengkuas, Desa Keciput, Sijuk, Belitung ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Sampan pengangkut wisatawan tersebut terbalik, Sabtu (8/6/2019) sore dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Peristiwa itu diduga dipicu kelebihan muatan.

Sampan yang seharusnya berkapasitas 6 hingga 7 orang dipaksa mengangkut 25 orang termasuk dua operator sampan. Para pengunjung Pulau Lengkuas harus menaiki sampan karena perahu wisata pengantar tak bisa merapat ke bibir pantai.





Ketiga orang yang dijadikan tersangka yakni Tampa (40) yang merupakan pemilik sampan, Ridwansyah (38) pengemudi serta Reza (24) kenek sampan. Pihak kepolisian akan segera menggelar perkara tersebut.

"Pemilik, pengemudi dan kenek sampan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Perkembangan lebih lanjut akan dilaksanakan gelar perkara," ujar Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana.

AKBP Yudhis Wibisana mengatakan, sampan yang digunakan para tersangka bukan diperuntukkan mengangkut penumpang, sehingga tidak dilengkapi perlengkapan pengamanan seperti life jacket.





Selain itu, muatan sampan saat terbalik melebihi kapasitas. Tersangka dinilai lalai membiarkan kondisi tersebut sehingga menyebabkan kecelakaan laut dan jatuhnya korban jiwa.

Polisi menjerat ketiga tersangka dengan Pasal 359 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun kurungan penjara.
"Memang kejadian ini baru pertama kali terjadi di perairan Pulau Lengkuas dan mudah-mudahan menjadi yang terakhir," kata Yudhis.

Sementara itu pemilik sampan, Tampa mengatakan sampan miliknya biasa digunakan untuk mengangkut barang. Namun sampan tersebut beralih fungsi saat pengunjung pulau ramai dan perahu pengantar tak bisa merapat ke bibir pantai karena air laut surut.





“Fungsinya memang untuk pengangkut barang atau ikan. Baru tahun ini dialihfungsikan. Karena situasi libur jadi digunakan angkut penumpang,” ujar Tampa kepada media local, Minggu (09/06/2019).

Saat terjadi laka laut, Tampa mengaku tidak berada di sampan tersebut. Sampan tersebut dioperasikan dua orang lainnya. Ia juga baru mengetahui sekitar setengah jam kemudian.

“Saya sudah dimintai keterangan sehari semalam oleh pihak kepolisian,” sebut Tampa. (als)