Ticker

6/recent/ticker-posts

WARGA DUSUN MEMBALONG TERIMA UANG RP 15 JUTA PER-KK, INVESTOR TAMBAK UDANG MASUK BELI LAHAN

Ilustrasi uang. Net


MEMBALONG, SATAMEXPOSE.COM – Lebih dari 200 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Membalong, Desa Membalong, Kecamatan Membalong, Belitung menerima uang sebesar Rp 15 juta per-KK, Jumat (10/1/2020) malam.

Uang tersebut merupakan hasil pembagian penjualan lahan kosong di dusun tersebut seluas sekitar 52 hektar. Penjualan lahan kosong tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan warga sebelumnya.

BACA : BEREDAR KABAR PROYEK DI KANTOR SATKER PJN MOLOR, BEGINI PENJELASAN PENGAWAS PROYEK

BACA : KAPAL BERMUATAN MATERIAL BANGUNAN TENGGELAM DI PERAIRAN SELIU, BEGINI NASIB 14 ABK USAI DUA JAM TERAPUNG-APUNG DI LAUT

Kepala Desa Membalong Firman saat di konfirmasi menyebutkan penjualan tanah tersebut sudah melalui musyawarah yang panjang hingga menemui kesepakatan.




Menurut informasi yang diterima SatamExpose.com, lahan tersebut dijual kepada investor yang akan membuka tambak udang. Bahkan pihak investor juga berjanji akan melibatkan warga sekitar dalam operasional tambak tersebut nantinya.

"Itukan kita sudah melalui proses panjang musyawarah. Dari awal kan ada investor mau masuk, jadi mau dijual apa tidak," kata Firman melalui telepon selular, Sabtu (11/01/2020).

BACA : AJAK JALAN-JALAN CUCU, PRIA INI MALAH LIHAT SESOSOK MAYAT PEREMPUAN MENGAPUNG DI EKS KOLONG KAOLIN DI AIR SERKUK

BACA : KAPAL PERANG DAN PESAWAT TEMPUR DARI PULUHAN NEGARA DI DUNIA BAKAL MERAPAT DI BELITUNG

Firman mengakui lahan tersebut sebelumnya masih kosong dan tak ada pemiliknya. Namun karena diminati investor, lahan tersebut diatasnamakan masyarakat sesuai kesepakatan warga.




"Iya (lahan kosong).  Tapi masyarakat mau jual, atau bapak jumpa masyarakat saja langsung," tambah Firman.

Riko warga Dusun Membalong menyebutkan lahan tersebut dijual dengan harga Rp 75 juta perhektar. Ia mengakui sempat mengikuti musyawarah. Seluruh masyarakat menyetujuinya dan hanya ada empat orang warga yang menentang.

"Semua masyarakat setuju, ada dua ratus lebih kepala keluarga yang memperoleh uang sebesar Rp 15 juta dari penjualan tanah itu," kata Riko. (als)