Ticker

6/recent/ticker-posts

BEREDAR KABAR PROYEK DI KANTOR SATKER PJN MOLOR, BEGINI PENJELASAN PENGAWAS PROYEK

Papan proyek pembangunan dan renovasi mes.
SatamExpose.com/Aldhie

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Pembangunan rumah dinas Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar PJN Palembang, Satker PJN Wilayah Provinsi Babel di Kabupaten Belitung sempat menjadi perhatian masyarakat.

Bahkan beberapa tokoh masyarakat minta wartawan untuk mengecek ke lokasi pembangunan untuk memastikan. Sebelumnya santer beredar kabar bahwa proyek dengan anggaran APBN senilai Rp 1,6 miliar tersebut tidak selesai tepat pada waktunya.

Saat mendatangi lokasi proyek, SatamExpose.com dan beberapa awak media lain, Jumat (9/1/2020) siang masih mendapati pekerja yang sedang membereskan pipa saluran air serta melakukan penimbunan di bagian belakang gedung tersebut.




Selain masih melihat adanya aktivitas pekerja, juga didapati susunan batu pondasi proyek rumah dinas tersebut yang tidak terkena adonan semen. Proyek tersebut berlokasi di lingkungan Kantor Satker PJN Wilayah Provinsi Babel di Jalan Murai, Air Raya, Tanjungpandan.

Pengawas proyek tersebut dari Dinas PUPR Reno membantah terkait dengan isu yang beredar. Menurutnya proyek rumah dinas tersebut selesai tepat pada waktunya pada tanggal 31 Desember 2019 lalu.

"Itu sampah-sampah tidak masuk dalam kontrak, barang bangunannya sudah 100 persen. Sebelum serah terima kami minta bersihin dulu," kata Reno kepada wartawan, Jumat (9/01/2020).




Reno menyebutkan tak mengetahui aktivitas pekerja yang masih melakukan penimbunan dan pemasangan pipa pengairan. Pihaknya, lanjut Reno, hanya meminta untuk membersihkan sisa-sisa proyek tersebut.

"Wah kami tidak tahu itu, kami cuma minta bersikan," lanjut Reno.

Sedangkan terkait pondasi bangunan yang terlihat asal-asalan dikerjakan, Reno mengatakan hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah bagi. Sebab, hanya sebagian yang tidak terkena adonan semen.

"Bener ditimbun, tapikan sebenernya kami ada PHO, PHO itukan serah terima pekerjaan. Serah terima pekerjaan itu kan belum, pas serah terima pekerjaan itu ada pemeliharaan," jelas Reno.




"Kalau itu (pondasi bolong-red) memang tidak sesuai, Nanti kita minta tolong diperbaiki, kan bisa masih masa pemeliharaan," lanjut Reno.

Ketika disinggung mengenai kualitas proyek dan dampak dari pondasi yang tidak disiram dengan adonan semen, menurutnya tidak menjadi masalah yang serius. Meski begitu ia mengakui hal tersebut tetap salah.

"Kalau sebagian sudah terpasang berarti yang ini saja kan, satu meteran kan, ya seperti saya bilang itu tadi, tetap salah. Tapi masih ada tahap pemeliharaan," papar Reno.

Menurut papan proyek yang masih ada di lokasi tersebut, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Aero Indonusa Kontruksi. Sumber dana dari APBN 2019 dengan nilai Rp 1,6 miliar. (als)