 |
| Gubernur Babel Erzaldi Rosman. Dok SatamExpose.com |
PANGKALPINANG, SATAMEXPOSE.COM - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman tak memungkirinya ada pro dan kontra terkait Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).
Ia menilai pro dan kontra ini merupakan hal yang lumrah, pasalnya saat ini Raperda ini masih dalam tahapan pembahasan di DPRD Babel.
Baca Juga : Babel Minta Kenaikan Royalti Timah Dan Saham di PT. Timah, Gubernur Bakal Temui Menteri Keuangan
Baca Juga : Babel Minta Kenaikan Royalti Timah Dan Saham di PT. Timah, Gubernur Bakal Temui Menteri Keuangan
Mantan Bupati Bangka Tengah itu menyebutkan, pihaknya telah menyampaikan usulan Raperda kepada DPRD Babel dan menyerahkan sepenuhnya pada DPRD untuk melakukan kajian dan pembahasan.
“Kita serahkan ke DPRD, kami sudah mengusulkan ke DPRD sekarang ada yang pro dan kontra, pro dan kontra hal yang biasa, yang penting keputusannya untuk kebaikan bersama,” kata Erzaldi.
Baca Juga : Masyarakat Sambut Baik Pencabutan IUP Laut Di Beltim, Agus Pahlevi : Suara Oknum LSM Tak Wakili Masyarakat
Ditanya sikapnya terkait usulan masyarakat yang menolak maupun mendukung penghapusan Izin Usaha Pertambangan di beberapa kawasan, Erzaldi menegaskan pihaknya menyerahkan ini Ke Kementerian ESDM.
“IUP PT Timah itu, produknya undang-undang, dan ini kita serahkan ke kementerian, yang pasti ini produk undang-undang,” ujar Erzaldi.
Diakui Erzaldi, saat ini Babel masih bergantung pada sektor pertambangan, bahkan 26 persen PDRB babel masih ditopang dari sektor pertambangan. Babel, kata dia, memang sedang menggalakkan transformasi dari tambang kepada pariwisata.
“Ketergantungan sama timah masih tinggi, bukan berarti transformasi dari tambang ke tourism itu harus mematikan timah, enggak dong. Mumpung masih ada duit, dengan duit yang ada dari pengelolaan tambang yang profesional yang baik dan memperhatikan lingkungan ini, kita segera pindah ke sektor lainnya, Sehingga tambang berakhir kita sudah siap dengan lainnya,” kata Erzaldi. (ozo)
