Ticker

6/recent/ticker-posts

DENTUMAN DAN GETARAN MISTERIUS DIRASAKAN WARGA TANJUNGPANDAN, BEGINI PENJELASAN BMKG STAMET DEPATI AMIR

Ilustrasi Seismograf. NET


TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Banyak masyarakat Tanjungpandan, Belitung mendengar suara lirih dentuman disertai getaran, Selasa (11/6/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.

Peristiwa langka tersebut menghebohkan dunia maya. Banyak warganet yang mendengar dan merasakan hal tersebut mengunggah yang dialaminya ke akun jejaringan sosial Facebook.

Bunyi dentuman terdengar sangat kecil seperti bersumber dari jarak yang jauh. Namun getaran yang ditimbulkan sangat dirasakan masyarakat.


Meski getaran hanya sesaat, namun rumah-rumah warga juga ikut bergetar. Atap rumah serta kaca jendela juga mengeluarkan bunyi getaran.

Salah satu warganet yang mengunggah peristiwa tersebut adalah Wahyu Kurniawan. Warga Desa Aik Ketekok, Tanjungpandan yang awalnya menyangka getaran tersebut diakibatkan suara guntur atau guruh.

Ia bergegas keluar rumah dan menganalisa cuaca. Namun mendapati langit cerah sesaat setelah getaran terjadi, sehingga menyimpulkan bukan guruh sebagai penyebabnya.


"Tapi langit cerah, bintang-bintang terlihat jelas. Ternyata bukan saya saja yang merasakannya," ujar Wahyu Kurniawan.

Warganet lainnya, Dodi Iskandar juga merasakan hal yang sama. Warga Desa Air Merbau masih bertanya-tanya terkait peristiwa yang dialaminya.

"Seperti ledakan dan sedikit getaran mengguncang rumahku. Ampunilah dosa-dosaku ya Allah," kata Dodi Iskandar.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang Kurniaji, dentuman disertai getaran yang dirasakan warga Tanjungpandan dipastikan bukan karena gempa.

Kurniaji menjelaskan BMKG Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang tidak menerima data dari BMKG Pusat PGR VI Padang Panjang terkait adanya aktivitas tektonik di wilayah Bangka Belitung.

“Dari BMKG Pusat PGR VI Padang Panjang tidak ada melaporkan adanya kejadian gempa di wilayah Bangka Belitung. Kemungkinan ada sumber lain yang menyebabkan getaran tersebut,” kata Kurniaji kepada SatamExpose.com, Rabu (12/6/2019).

Sementara itu Kepala Kantor Stasiun Meteorologi Kelas III H AS Hanandjoeddin Tanjungpandan Carles Siregar mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya peralatan yang dimiliki tidak merekam adanya aktivitas tektonik.
“Kita sudah cek peralatan kita, kalau gempa nggak. Kalau itu disebabkan pergeseran lempeng, gempa tektonik, kita pasti ada, terekam dalam alat,” ujar Carles kepada SatamExpose.com, Rabu (12/6/2019).

Carles menjelaskan, bila getaran tersebut berasal dari gempa tektonik akan terekam dalam peralatannya meski skalanya sangat kecil dan tak dirasakan manusia. (ppg)