Ticker

6/recent/ticker-posts

PEMPROV BABEL SIAPKAN RUMAH SAKIT INI UNTUK RAWAT PASIEN COVID-19 DENGAN KONDISI BERAT

Gubernur Babel Erzaldi saat meninjau rumah sakit.
IST/babelprov.go.id


SUNGAILIAT, SATAMEXPOSE.COM – Pemprov Babel menyiapkan RSUD Dr (HC) Ir Soekarno sebagai rumah sakit rujukan pasien positif Covid-19 dengan kondisi berat. Rumah sakit ini dilengkapi ruang isolasi tekanan negatif sebagai penunjang.

Saat ini sudah empat kamar siap pakai untuk merawat pasien. Pihak rumah sakit masih akan menambah tiga kamar lagi dalam waktu dekat ini. Sehingga nantinya total ada 7 kamar dengan kapasitas satu pasien perkamar.

Dilansir dari situs resmi Pemprov Babel, Gubernur Erzaldi Rosman didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Mulyono dan Kepala Bappeda Fery Insani meninjau kesiapan RSUD Dr (HC) Ir Soekarno, Selasa (28/4/2020).





“Kita sudah melihat sejauh mana persiapan ruangan isolasi yang akan digunakan untuk pasien dengan kondisi berat, dan hari ini saya lihat sudah sangat siap, dengan kurang lebih empat kamar dan dua minggu lagi akan selesai tiga kamar,” ujar Erzaldi.

Pembangunan ruang isolasi tersebut menggunakan bangunan asrama pegawai yang diubah untuk menampung pasien PDP dan positif Covid-19. Selain meninjau ruangan isolasi, Erzaldi Rosman juga meninjau kesiapan Standard Operating Procedure (SOP) yang dijalankan oleh para tenaga medis.

Diantaranya termasuk persiapan yang dibutuhkan bagi para perawat dalam melaksanakan tugasnya seperti Alat Pelindung Diri (APD), kamar mandi dan juga ruang ganti.

Direktur RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Armayani Rusli mengatakan ruangan isolasi tekanan negatif tersebut dirancang dan dibangun dalam kurun waktu tiga minggu.





“Ini sesuai dengan standar Menteri Kesehatan. Ruangan ini dilengkapi dengan cctv, televisi, monitor pasien, yang semuanya akan terkoneksi dengan sentral monitor,” papar Armayani.

Penggunaan sentral monitor ini memiliki keuntungan dan keunggulan yang dapat dilakukan dengan pemantauan oleh tenaga medis hanya melalui monitor. Sehingga lebih hemat dalam penggunaan APD, dan juga akan menjadi lebih hemat tenaga.

“Walaupun ada empat kamar yang terisi, cukup tenaga medis atau perawatnya dua orang saja,” tambah Armayani.

Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga sudah mempersiapkan kamar operasi yang dapat digunakan apabila ada penderita atau kasus (pasien) yang perlu dioperasi. Yakni kamar operasi dengan tekanan negatif. (als)