Ticker

6/recent/ticker-posts

PULUHAN KANTONG SAMPAH DIBERSIHKAN DARI TANJUNG KELAYANG, GAPABEL DESAK PEMKAB BATASI PENGGUNAAN PLASTIK SEKALI PAKAI

Ketua Gapabel Pifin Haryanto.
Dok. SatamExpose.Com

SIJUK, SATAMEXPOSE.COM - Kegiatan World Clean Up Day 2019 di Pantai Tanjung Kelayang, Desa Keciput, Sijuk diikuti puluhan relawan dari berbagai komunitas dan instansi pada 21-22 September 2019 lalu.

Puluhan kantong sampah berhasil di kumpulkan dari Pantai Tanjung Kelayang hanya dalam waktu singkat dan radius 500 meter saja

Menurut koordinator aksi, Danu Berata menggungkapkan bahwa sampah plastik masih mendominasi jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan oleh relawan pada kegiatan hari bersih-bersih sedunia itu.






“Sampah plastik masih mendominasi, kemasan makanan, botol minuman, sedotan hingga kantong plastik,“ ungkap Danu Berata disela aksi, Minggu (22/09/2019) siang.


Puluhan relawan ikuti World Clean Up Day
pada 21-22 September 2019 di Pantai Tanjung kelayang.
Rachmat/SatamExpose.Com

Ketua Gabungan Pecinta Alam Belitung (Gapabel) Pifin Heriyanto yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengajak masyarakat Pulau Belitung untuk lebih bijak menggunakan barang-barang yang berbahan plastik. 

“Sampah plastik ini sudah menjadi isu dunia, mari kita lebih bijak menggunakan plastik. Hindari penggunaan kantong, sedotan dan botol minuman plastik sekali pakai,“ kata Pifin Heriyanto kepada SatamExpose.Com, Minggu (22/09/2019).






Menurutnya Pemerintah Daerah juga harus mulai merumuskan peraturan daerah yang membatasi penggunaan plastik sekali pakai sebelum menjadi permasalahan yang besar dikemudian hari.

“Pemkab juga mulai harus merumuskan soal pembatasan plastik sekali pakai ini, sudah ada beberapa propinsi dan kabupaten yang menerapkannya,“ kata pria yang akrab disapa Tilenk ini.

Baca Juga : Turis Mancanegara Ikut World Clean Up Day di Pantai Tanjung Kelayang, Berbagai Komunitas ikut Serta

Lebih lanjut Tilenk berharap kebiasaan bijak menggunakan plastik ini bisa mulai dikenalkan di sektor pendidikan seperti sekolah.

“Kebiasaan bijak berplastik ini bisa dikenalkan mulai dari bangku sekolahan,“ ujar Tilenk. (rdb)