Ticker

6/recent/ticker-posts

YOGA NURSIWAN MERASA MIRIS DAERAH WISATA SUSAH RAIH PIALA ADIPURA, TANJUNGPANDAN TERAKHIR DAPAT PADA 2007

Yoga Nursiwan
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Belitung dikenal dengan daerah wisatanya, banyak wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri berkunjung. Namun miris, Tanjungpandan sebagai ibukota Kabupaten Belitung sudah belasan tahun tak meraih piala prestisius itu.

Terakhir, Tanjungpandan meraih Piala Adipura pada periode 2006-2007 atau lebih dari satu dekade lalu. Padahal Adipura sangat lekat dengan kebersihan dan keteduhan kota yang dinilai.

Caleg DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Partai Golkar Yoga Nursiwan merasa perihatin dengan kondisi ini. Sebagai daerah destinasi wisata, seharusnya keindahan kota dan nilai estetika Tanjungpandan tinggi.

“Kita merupakan destinasi wisata, bahkan digadang-gadang jadi destinasi wisata internasional setelah Bali dan Lombok. Tapi anehnya Adipura seperti barang sangat mewah mampir ke kota kita,” sebut caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Belitung-Belitung Timur ini kepada SatamExpose.com.

Menurut Yoga Nursiwan, meraih Adipura perlu keseriusan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Tanpa ada keseriusan dari semua pihak ini, Adipura susah untuk diraih. Karena inti dari Adipura adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.

“Adipura itu upaya pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup untuk membuat masyarakat sadar akan lingkungannya, menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan. Sebanyak-banyaknya pemerintah daerah memiliki tenaga kebersihan, kalau masyarakat membuang sampah sembarangan maka sulit juga mewujudkannya,” jelas Yoga Nursiwan.

Alumni SMA Negeri 1 Tanjungpandan ini juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Bila lingkungan masing-masing masyarakat terjaga, maka lingkungan seluruh kota juga akan terjaga.

“Kalau kita tidak ada waktu untuk membersihkan, setidaknya kita tidak mengotorinya. Buanglah sampah di tempatnya, sehingga tidak mengotori lingkungan sekitar,” ujar Yoga Nursiwan.

Menurut Yoga Nursiwan, perlu adanya keseriusan dari pemerintah untuk membuat tata kota yang bersih dan asri. Banyak hal yang seharusnya dilakukan pemerintah daerah, seperti penyuluhan melalui kelompok-kelompok kecil di tingkat terendah, yaitu di RT/RW.

Selain itu juga penyediaan tempat pembuangan sementara (TPS) di setiap lingkungan sebelum sampah diangkut oleh petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu juga penegakan perda ketertiban umum (Tibum) setegas-tegasnya, sehingga masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

“Pemerintah juga harus menyiapkan TPS-TPS, terus memindahkannya ke TPA jangan lama-lama. Itukan ada petugasnya. Rasa-rasanya lucu kalau daerah wisata tapi sulit untuk meraih Adipura,” tandas Yoga Nursiwan. (adv/als)