Ticker

6/recent/ticker-posts

TRAGEDI PROGRAM JAHE MERAH ERZALDI, 400 PETANI MASUK CATATAN HITAM BI

Gubernur Erzaldi saat mengunjungi lokasi penanaman jahe merah di Desa Air Mesu tahun 2021 lalu 

Bangka Tengah|Satamexpose.com – Empat ratus warga di Bangka Tengah, yang tersebar di Desa Penyak, Terentang, Arung Dalam, Berok, dan desa-desa lain, masuk dalam catatan hitam Bank Indonesia (BI Checking) akibat ikuti program Jahe Merah yang dicanangkan Gubernur Bangka Belitung periode 2017-2022, Erzaldi Roesman, Rabu (3/1/2024).

Program bantuan bibit jahe merah yang awalnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, kini berubah menjadi beban bagi mereka.

Betapa tidak, program yang melibatkan PT Berkah Rempah Makmur (BRM) sebagai pengurus bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel sebagai lembaga penyalur modal dianggap gagal total.

Petani yang penerima bantuan merasa kecewa dan tertipu janji PT BRM yang memberikan pinjaman berupa bibit jahe merah ternyata tidak memberikan peringatan kepada para petani jika program tersebut gagal, nama mereka akan masuk dalam daftar hitam bank atau black list.

“Tidak usah takut, kalian tidak dituntut untuk membayar ganti rugi kalau program bantuan ini gagal.” ujar Riki, salah seorang petani korban program jahe merah menirukan penyampaian PT BRM saat memperkenalkan program itu kepada petani.

Hal senada juga disampaikan Putra, petani dari Kelurahan Arung Dalam, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, dimana menurutnya PT BRM tidak pernah memberikan penjelasan mengenai risiko nama mereka terkena daftar hitam. 

“Program bantuan sebesar 4 miliar itu banyak, buku rekening tabungan tertulis 10 juta, yang bisa diambil oleh petani hanya 900 ribu, sisa dalam buku rekening tabungan tidak bisa dicairkan lalu kenapa nama kita masih di Black List, lalu kemana uang 9 juta itu,” ujar Putra.

Guna membersihkan namanya dan 399 petani lainnya yang mengalami nasib serupa, Putra telah melayangkan surat kepada Bupati Bangka Tengah, pimpinan cabang Bank Sumsel Bateng dan Ketua DPRD Bangka Tengah terkait persoalan itu dan direspon pihak Bank Sumsel Bangka Tengah dan DPRD Bangka Tengah yang akan mengundang semua pihak.

“Saya akan terus berusaha supaya nama saya dan rekan saya sesama petani bersih dari daftar hitam," tandasnya. (**)