Ticker

6/recent/ticker-posts

KOMUNIKASI DINILAI KURANG BAIK, ANAK PASIEN KELUHKAN KINERJA OKNUM PERAWAT DI RSMJ

Gambar : Rumah Sakit dr. H. Marsidi Judono, Belitung. (dok)

 

Belitung|Satamexpose.com – Dr.Vencius Tan, warga Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan keluhannya terkait pelayanan oknum perawat RSUD dr. H. Marsidi Judono Tanjungpandan, Rabu(8/2).

Menurutnya, kejadian berawal ketika ia mengunjungi ibunya, Viki Susanti yang dirawat di Ruang Rukam RSUD dr. H. Marsidi Judono pada Selasa (7/2) malam.

“Saat itu, ibu saya meminta saya melihat hasil pemeriksaan dirinya, karena saya juga dokter umum lalu saya meminta kepada perawat ruangan untuk melihat rekam medis ibu saya, namun dilarang dengan alasan peraturan rumah sakit,” ujarnya.

Ketika ditanyakan terkait peraturan yang dimaksud, sang perawat EPS (inisial, red) mengatakan peraturannya ada tapi dirinya tidak tahu.

“Saya merasa lucu, kok perawat bekerja tapi tidak mengetahui aturan dalam pekerjaannya,” katanya melanjutkan.

Menurutnya, terkait rekam medis aturannya sudah jelas seperti tergambar dalam Permenkes Nomor : 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis.

“Pada pasal 10 ayat 2 huruf (c) disebutkan Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan pengobatan dapat dibuka jika ada permintaan atau perstujuan pasien sendiri,” papar dr. Vencius Tan.

Dr. Vencius Tan juga sempat memberitahukan bahwa dirinya adalah seorang dokter dan mengajak perawat tersebut untuk sama-sama menemui ibunya untuk memastikan jika ibunya yang meminta melihat hasil diagnosanya, namun ditolak mentah-mentah oleh oknum perawat itu sembari berkata “Gak bisa pokoknya, siapapun tidak boleh,” ujar dr. Vencius Tan menirukan kata-kata sang perawat.

Perawat tersebut menurutnya juga menantang agar masalah itu dilaporkan kepihak managemen rumah sakit.

“Ketika saya minta bertemu dengan kepala ruangan juga dihalangi dengan mengatakan jika kepala ruangan sudah tidur,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit dr. H. Marsidi judono, dr. Hendra ketika dihubungi via telp  oleh Satamexpose.com mengatakan masalah komunikasi ini akan segera ditelusuri dan menanyakan seperti apa kejadiannya kepada perawat bersangkutan terlebih dahulu. (rus)