Belitung Timur|Satamexpose.com
– Mulai menjamurnya ritel-ritel modern di
Kabupaten Belitung Timur mulai menuai reaksi masyarakat pedagang kecil dan DPRD
Kabupaten Belitung Timur, Jum’at (27/1).
Pasalnya, ritel-ritel modern dianggap mulai menggeser keberadaan
pedagang kecil serta berdiri tak lagi di jalan besar.
Ketua DPRD Kabupaten Belitung Timur, Fezzi Uktolseja,
SE., MM menganggap keberadaan ritel-ritel modern tersebut telah keluar dari
komitmen-komitmen yang telah disepakati bersama.
"Komitmennya hanya ada lima ritel modern dan
lokasinya harus di jalan-jalan besar. Awalnya memang dibangun di jalan besar dan bersaing dengan
toko besar namun sekarang muncur ritel-ritel baru dan tak lagi berada di jalan
besar namun hingga ke pelosok desa," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan ritel modern telah
menyanggupi memakai tenaga kerja masyarakat asli Kabupaten Belitung Timur
sebanyak 90 persen dan itupun dinilai telah diingkari.
“Pekerjanya pernah kita tanyakan berasal dari mana,
ternyata sedikit sekali yang asli Belitung Timur,” tambahnya.
Pun demikian dengan komitmen untuk menyediakan ruang atau
baris etalase untuk produk UMKM lokal Belitung Timur yang saat ini sudah mulai
dihilangkan.
Menurutnya, terhadap ritel modern yang pertama belum
dilakukan evaluasi, namun yang ritel-ritel modern yang baru justru terus
bermunculan.
“Harusnya, evaluasi dahulu ritel yang ada bukannya malah mengizinkan
pembangunan ritel yang baru. Dievaluasi dulu, bagaimana penjualan UMKM-nya,
bagaimana tenaga kerjanya. Intinya apakan komitmennya sudah di jalankan atau
belum,” ujarnya menyayangkan.
Fezi menegaskan pihak DPRD inginkan keberadaan ritel
modern jangan sampai menggerus pedagang-pedagang kecil yang ada di Kabupaten
Belitung Timur. (sis)