Gambar : KM Lawit saat sandar di pelabuhan Tanjung Batu, Belitung. (dok)
Belitung |Satamexpose.com
– Diduga kelelahan, Ruslan (45) warga
Bima, Nusa Tenggara Barat meninggal dunia di atas KM Lawit yang bertolak dari
Jakarta pada Jum’at(2/12) kemarin.
Semula korban dan empat rekannya hendak menuju ke Pontianak guna mencari
pekerjaan dengan menumpang KM Lawit dengan rute Jakarta – Tanjungpandan –
Pontianak.
Menurut Bakri(43) yang merupakan rekan korban, mereka berlima ketika di
Jakarta sempat terlambat tiba di Tanjung Priuk dan hampir saja tertinggal
kapal.
“Jadi kami hampir ketinggalan kapal, lalu kami
berlari sampai ke tangga kapal. Kemudian istirahat sebentar lalu kapal
berlayar,” ujarnya, Sabtu (3/12).
Menurutnya, setibanya di atas kapal korban sempat mengambil kasur dan
membuat kopi, namun korban tidak sempat minum.
“Saat itu saya pamit mau mandi, setelah selesai mandi saya melihat korban
dibawa ke atas kapal dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Bakri.
Sementara itu Kasubsi PT Pelni Cabang Tanjungpandan Maulana mengatakan,
pihaknya menerima kabar adanya penumpang meninggal dari pihak kapal pada Jum’at(2/12)
sekitar pukul 21.00 WIB.
Pihak kapal meminta untuk persiapan SOP penjemputan jenazah. Lalu Maulana
menghubungi pihak kesehatan, anggota kepolisian, serta stakeholder terkait yang
ada di Pelabuhan Tanjung Batu.
“Setelah kapal sandar, semuanya sudah siap dan hasil pemeriksaan terhadap
jenazah, negatif Covid-19,” jelas Maulana.
Menurutnya, PT Pelni sudah melakukan segala kepengurusannya, mulai dari
membawa jenazah sampai asuransi untuk korban.
“Intinya kami membantu, supaya pihak keluarga korban tidak terlalu susah
dan jenazah korban akan diterbangkan ke Bima untuk diserahkan ke pihak
keluarga,” tandasnya.
Hasil pemeriksaan RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan menyatakan tidak
terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan kematian diperkirakan
lebih dari 12 jam.(rus)