Belitung |Satamexpose.com
– Keberadaan dermaga permanen dengan
beton pancang sepanjang lebih kurang 100 meter menjorok ke laut yang saat ini
dalam proses pengerjaan di perairan Tanjung Ruu, Desa Pegantungan, Kecamatan
Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sempat resahkan
warga setempat.
Pembangunan
dermaga yang hingga saat ini tidak diketahui penggunaannya untuk apa dan siapa
pemiliknya, namun beberapa sero milik warga menjadi korban pembangunan dermaga
tersebut.
Berdasarkan
informasi dari pekerja setempat, pembangunan dermaga itu telah berjalan sekitar
dua bulan, namun pihak pekerja tidak mengetahui siapa pemiliknya.
“Pemiliknya
kami tidak tahu, kalau kontraktornya di Jakarta dan disini penanggungjawabnya adalah
Ao (inisial, red),” ujar salah satu pekerja kepada wartawan di lokasi dermaga,
Rabu(2/11).
Sementara
itu, Kepala Desa Pegantungan, Ahid ketika dihubungi via handphone mengatakan
dirinya tidak mengetahui kapan pekerjaan dermaga tersebut dimulai.
Dirinya baru
mengetahui adanya pembangunan dermaga tersebut ketika dua orang warganya yakni Pak
Mahidi dan Ibu Asri datang melaporkan tentang sero(alat tangkap ikan ramah
lingkungan yang bіаѕаnуа terdiri dаrі susunan
pagar-pagar уаng аkаn menuntun ikan-ikan menuju perangkap, red) miliknya
yang hilang atau rusak akibat adanya pembangunan dermaga.
“Saya tidak tahu persis siapa pemilik dermaga itu, sampai
detik ini belum pernah ada pemberitahuan kepada pihak desa,” ujarnya, Jum’at(4/1)
Menurutnya, beberapa hari lalu pihak desa juga kedatangan
beberapa orang dari Dinas Perhubungan Kabupaten Beltung yang juga
mempertanyakan tentang keberadaan dermaga tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, konfirmasi dari pihak
perhubungan belum diterima pihak redaksi. (tim)