Ticker

6/recent/ticker-posts

BANJIR GENANGI 10 RUMAH WARGA DI SEKITAR SUNGAI CERUCUK

Gambar : Kondisi rumah warga yang tergenang banjir di RT. 03/02 Desa Cerucuk 

 

Belitung |Satamexpose.com – Kondisi curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan luapan Sungai Cerucuk dan menggenangi sepuluh rumah warga yang ada di RT. 03/02, Desa Cerucuk, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung hingga mencapai ketinggian dada orang dewasa, Senin(10/10).

Banjir melanda RT. 03/02 itu sudah terjadi sejak, Jumat (7/10) pagi dan wargapun memilih untuk mengevakuasi barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi, sedangkan kendaraan seperti sepeda motor dan mobil di evakuasi ke pinggir jalan aspal.

"Kami waktu itu jam sembilan pagi sudah evakuasi barang-barang, tapi tidak ada barang yang rusak, hanya tidak bisa beraktivitas seperti biasa, hanya bertahan saja dan hari ini ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa, hujan terus soalnya belum bisa surut," ujar papar Bakhrin,(56) korban banjir yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari Sungai Cerucuk kepada wartawan.

Meski banjir makin tinggi, Bakhrain tetap memilih bertahan dilantai dua rumah anaknya yang berada di samping kanan rumahnya.

Menurutnya, mereka selalu menjadi korban banjir sejak  tahun 2005 dan yang terparah yakni di tahun 2017 lalu.

"Ya setiap tahun kami jadi langganan banjir, biasa bulan November dan Desember la banjir, tapi sekarang ini tidak menentu banjir kapan terjadi. Tapi kalau bantuan makanan sudah ada  kemarin Polair yang antar," pungkasnya.

Sementara itu, Denny yang juga rumahnya terendam banjir dikejutkan dengan kemunculan buaya pada Minggu (9/10) sekira pukul 21.00 WIB.

"Sekitar dua hingga tiga menter lah buayanya, setelah disenter sekitar 10 menit kemudian buayanya langsung pergi," ujarnya.

Menurutnya buaya muncul dari Sungai Cerucuk yang berjarak sekitar 50 meter dari kediamannya.

"Tidak tahu pasti kapan pertama kali muncul, tapi pas disenter buaya itu terlihat di bawah pohon mangga kemudian buayanya pergi,” papar Denny.

Denny mengatakan buaya hanya diam dan tidak mengganggu, namun untuk mengantisipasi buaya muncul lagi, warga sekitar memasang pukat yang dibentangkan di bagian kiri rumah.

"Pukat itu untuk kami menghalangi buaya takut nanti dia muncul lagi, karena kondisi air keruh seperti ini tidak bisa terlihat jelas," tandasnya.(rus)