Belitung |Satamexpose.com
– Geram mendengar
laporan Linda Wati(52) warga Desa Petaling, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten
Belitung yang nyaris dikeroyok sekelompok nelayan bubu asal Buton, Bupati
Belitung, H Sahani Saleh dampingi
langsung warganya melaporkan kejadian tersebut ke Satpolair Polres Belitung, Senin
(19/9).
Sanem, sapaan akrab H.
Sahani Saleh mengatakan Linda Wati alias Wati (52) mendatangi rumahnya dan
mengadukan jika dirinya hendak dikeroyok nelayan bubu asal Buton di
Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dikarenakan hendak mencegah para nelayan itu memasang bubu di
pinggiran Pulau Naduk.
"Wati datang ke rumah
tadi sore, mengadu mau dikeroyok dari tukang bubu di Pegantungan. Jadi langsung
saya dampingi ke Satpolairud," ujar Sanem.
Tak hanya memasang bubu di
pinggir Pulau Naduk, nelayan tersebut menurutnya juga diduga merusak karang untuk meletakkan perangkap ikan
tersebut.
Sementara itu, Wati
menuturkan awalnya ia berusaha mencegah aktifitas nelayan pendatang yang
memasang bubu di sekitar area kerambanya karena aktifitas tersebut dapat
merusak ekosistem biota laut yang menjadi mata pencaharian warga sekitar.
Teguran Wati justru
ditanggapi dengan emosi oleh kelompok nelayan tersebut dan nyaris memukulnya
menggunakan kayu.
Menurutnya kelompok nelayan
tersebut memang sering datang ketika musim tertentu dan aktifitas mereka yang
merusak ekosistem laut sekitaran tempat tinggalnya.
"Mereka sering datang
tapi nanti pulang lagi. Kalau musim tertentu nanti balik lagi pasang bubu itu
lah," paparnya.
Wati juga mengakui aksi
kekerasan tersebut memang baru pertama kali dilakukan mereka, sebelumnya hanya terjadi
perdebatan saja.
“Kemarin sore saya bilang
baik-baik dan dia (nelayan bubu, red) malah langsung ambil kayu kemudi mau
mukul," tandas Linda Wati.
Hingga berita ini
ditayangkan, konfirmasi pihak Satpolair Polres Belitung belum diterima.(tlg)