Ticker

6/recent/ticker-posts

MASYARAKAT TAK PERLU PANIK, SPPBE BELITUNG SIAP DISTRIBUSIKAN LPG BERSUBSIDI

Gambar : Gubernur Manager Rayon VI Belitung, Reiner Bontong, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan PT Pelindo lakukan kunjungan ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Elpiji (SPPBE) PT Bukit Intan Sejahtera Sentosa.

Belitung | Satamexpose.com – Terkait ketersediaan gas di Pulau Belitung yang menipis dikarenakan agen LPG subsidi hanya dapat melakukan penebusan sebanyak 1 LO (truk) beberapa waktu lalu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman bersama Manager Rayon VI Belitung, Reiner Bontong, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan PT Pelindo melakukan kunjungan ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Elpiji (SPPBE) PT Bukit Intan Sejahtera Sentosa di Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, guna memastikan ketersediaan stok dan suplai LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau elpiji untuk wilayah Pulau Belitung, dan tidak terjadi kelangkaan, Rabu(16/3).

Kelangkaan juga disebabkan karena total daya tampung SPPBE yang ada di Pulau Belitung sebesar 570 MT (Metrik Ton), hanya dapat tersuplai dari Palembang dengan kapasitas 131 MT yang dikirimkan dengan menggunakan kapal Landing Craft Tank (LCT) skid tank. Dari 570 MT tersebut terbagi di dua tempat yakni 450 MT di SPPBE PT Bukit Intan Sejahtera Sentosa (pengisian LPG subsidi), dan 120 MT di PT Energi Laskar pelangi (non subsidi). 

Menanggapi itu, Erzaldi mengatakan pihak Pertamina seharusnya dapat menyuplai LPG menggunakan kapal tongkang dengan kapasitas 480 MT seperti yang pernah dilakukan pada bulan Desember 2021. Dengan suplai 480 MT, akan dapat memenuhi kebutuhan LPG di Pulau Belitung selama setidaknya 20 hari. Jika hanya 131 MT maka hanya cukup untuk 6 hari. 

Menurutnya terminal khusus (tersus) berkapasitas kurang lebih 600 MT ini akan sia-sia jika hanya disuplai dengan kapasitas 131 MT per minggu dan ia mendorong PT Pertamina untuk menyuplai hingga 480 MT sesuai kapasitas tersus.

“Saya akan segera berdialog dengan Pertamina dan melayangkan surat untuk memantapkan penambahan kuota, dan juga harus disampaikan ke Dirjen Migas," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, pengisian LPG hanya menggunakan kapal kayu dengan kapasitas kecil, namun saat ini sudah dapat mengisi sendiri tentunya akan menambah kuota mengingat masa pengiriman singkat dan kecenderungan masyarakat menggunakan gas subsidi meningkat.

"Ini hanya perubahan sistem pengisian yang sebelumnya pengiriman tabung berisi menjadi pengisian langsung di SPBE di Pulau Belitung. Kita tidak berharap lebih, tetapi intinya ketersediaan gas cukup terlebih menghadapi ramadan dan idulfitri," harap Erzaldi.

Manajer PT Pertamina Area Babel Reiner Bontong, menyatakan pihaknya menyanggupi akan menyuplai 131 MT dengan menggunakan skid tank pada Sabtu mendatang dan Seninnya masuk dengan kapasitas 480 MT dengan menggunakan kapal tongkang. 

Demikian pula Kepala KSOP, Anggiat usai melakukan peninjauan TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) yang akan menyuplai gas ke PT BISS, menyatakan jika suplai sudah dapat dilakukan dan diharapkan dilakukan dengan kapal tongkang, sehingga kapasitas suplai meningkat. 

"Pada prinsipnya terminal khusus ini sudah sesuai dengan izin perhubungan laut tanggal 14 Januari 2022 dengan kedalaman yang bisa distandarkan pelabuhan. Secara aturan tidak ada kendala untuk mulai dioperasionalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Pemilik PT BISS, Welly Candra mengatakan pihaknya berharap Pertamina dapat melakukan suplai berkelanjutan menggunakan tongkang kapasitas 480 MT agar kekurangan pasokan seperti yang sering terjadi di Pulau Belitung tidak terulang lagi.

“Saat ini kami menunggu administrasi pengiriman LPG dari Pertamina,” tandas Welly Candra. (rus**)