Ticker

6/recent/ticker-posts

DESAK PENENTASAN KASUS INTIMIDASI, PULUHAN WARTAWAN BELITUNG GELAR AKSI DAMAI

Gambar : Puluhan wartawan di Belitung gelar aksi damai terkait terjadinya intimidasi terhadap wartawan yang memberitakan penertiban tambang di Sungai Manggar, Belitung Timur.

 

Belitung | Satamexpose.com - Aksi damai puluhan wartawan yang tergabung dalam Pokja Wartawan Kabupaten Belitung dan PWI Kabupaten Belitung sebagai bentuk dukungan dan solidaritas atas terjadinya intimidasi yang dialami salah seorang wartawan Tabloid Belitong Bertuah yang bertugas di Kabupaten Belitung Timur, digelar di Bundaran Tugu Satam, Tanjungpandan, Belitung, Sabu(5/3).

Arya yang bertugas di wilayah Belitung Timur alami intimidasi diduga akibat pemberitaannya terkait penindakan aktivitas tambang ilegal oleh Tim Gabungan dari Gakkum KLHK, Mabespolri, dan Puspom TNI di Daerah Aliran Sungai Manggar, Desa Sukamandi, Damar, Belitung Timur, Selasa (1/3) lalu.

Saat ini kasus dugaan penganiayaan dan intimidasi tersebut sedang dalam penyelidikan Satreskrim Polres Belitung Timur.

Selain menggelar aksi damai, puluhan wartawan dari berbagai media ini juga menggelar orasi dan membawa spanduk dengan berbagai macam tulisan.

Dalam orasinya, Ketua PWI Belitung MC Tedja Pramana mendesak pihak Polres Belitung Timur agar mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan dan intimidasi yang Arya alami.

 “Tentu kami merasa sakit hati karena profesi kami sebagai jurnalis merasa di injak-injak dan kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini sampai ke pengadilan,” ujarnya

Ketua Pokja Wartawan Kabupaten Belitung, Fitriyadi yang acap disapa Piping dalam orasinya mengatakan, aksi damai ini merupakan bentuk empati kepada sesama wartawan.

“Kita menyayangkan di era saat ini masih terjadi intimidasi terhadap wartawan. Jika memang sebuah berita dianggap merugikan pihak tertentu ataupun kelompok tertentu, hendaknya pergunakan hak jawab dan bukannya melakukan intimidasi terhadap wartawannya,” katanya.

Piping menilai, cara penyampaian dari seseorang yang telah Arya laporkan tersebut justru membuat konflik dan secara tidak langsung mencederai profesi jurnalis.

“Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan intimidasi yang saudara Arya alami, sehingga kedepannya hal seperti ini tidak terulang lagi kepada jurnalis,” tandas Piping.

Aksi damai tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak Polres Belitung dan pada akhir kegiatan, puluhan wartawan melaksanakan teatrikal dan pelepasan kartu pers, serta pembacaan tuntutan yang pada intinya meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. (rus)