Gambar ilustrasi pemeriksaan berkas keberangkatan di bandara. |
Pangkalpinang | Satam Expose.com – Pelaku perjalanan perempuan berinisial ZP (31) wanita
asal Jawa Barat diamankan petugas Bandara Depati Amir Pangkalpinang pada Kamis,
5 Agustus 2021 lalu ketika hendak melakukan perjalanan ke Jakarta.
Pasalnya, wanita berusia 31 tahun tersebut disinyalir menggunakan
surat keterangan Polymerase Chain Reaction (PCR) palsu.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pangkalpinang
Bangun Cahyo Utomo ketika di konfirmasi wartawan, Jum’at(6/8) membenarkan jika
ada penumpang yang diamankan di Bandara Depati Amir kemarin karena kedapatan
menggunakan surat PCR palsu.
“Benar dan ada satu orang. Itu sudah diserahkan ke Polda
sama BPBD dan petugas lain,” ujarnya.
Menurutnya kejadian tersebut diketahui berdasarkan hasil
pengecekan dokumen keberangkatan setiap penumpang dimana petugas mencurigai
adanya satu penumpang yang menunjukan dokumen berbeda.
“Kita temukan dokumen yang dibawa berbeda dengan aslinya.
Lalu kita konfirmasi ke pihak RSBT (Rumah Sakit Bhakti Timah) dan diketahui palsu.
Setelah itu yang bersangkutan kita serahkan ke pihak berwajib,” paparnya.
Bangun juga mengatakan jika pelaku tersebut hanyalah
pelaku perjalanan biasa dan bukan warga yang berdomisili di Bangka Belitung.
Pelakunya tertahan. Tidak melanjutkan penerbangan tapi
kita proses dan dibawa ke Polda Bangka Belitung,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Bangka
Belitung Komisaris Besar Budi Hermawan mengatakan pelaku perjalanan yang
diamankan tersebut sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik dan belum ada
penetapan tersangka.
“Pekerjaannya hanya mengurus rumah tangga. Dugaan
pelanggaran karena menggunakan surat yang diduga palsu,” ujar dia.
Terkait hal tersebut, Humas RSBT Faizalliza Alimin
mengatakan hasil pengecekan dokumen yang dibawa ZP saat akan berangkat
diketahui tidak sesuai dengan format resmi surat keterangan PCR yang resmi
dikeluarkan RSBT.
“Yang dibawa calon penumpang itu tidak ada tanda tangan
dokter penanggung jawab laboratorium dan stempel resmi. Kalau yang asli pasti
ada,” ujar Faizalliza kepada wartawan.(**)