Ticker

6/recent/ticker-posts

PULUHAN TON ANTRASIT MASUK BELITUNG TANPA DOKUMEN RESMI

Gambar :  Empat truck bermuatan antrasit milik PT. BSAL 
tanpa dilengkapi dokumen menumpang KM. Sawita 
dari Pangkal Balam ke Tanjung Ru.

 


BADAU, SATAMEXPOSE.COM - Puluhan ton antrasit (batu bara yang tidak menghasilkan asap apabila dibakar, karena berkarbonisasi dengan sangat baik, red) dikabarkan diangkut menggunakan empat unit mobil truck dan diamankan pihak kepolisian Polda Babel di Pelabuhan Tanjung Ru pada jum’at malam(16/4), karena diduga tidak mengantongi dokumen resmi dari pihak pertambangan.

Informasi yang berhasil dihimpun oleh Satamexpose.com, pada jum’at siang sebelum bertolak dari pelabuhan Pangkal Balam, KM. Sawita juga sempat mengalami keterlambatan dan tertahan keberangkatannya oleh kepolisian setempat dikarenakan adanya muatan tersebut.

Namun mengingat kondisi arus dan pasang air akhinya kapal tetap diberangkatkan setelah sopir dan pihak ekpedisi diminta membuat surat pernyataan di kantor KSOP Pangkal Balam.

Dalam surat pernyataannya, Eko dari PT. Bangka Jaya Line selaku pihak ekspedisi menyatakan pemilik barang (antrasit) adalah PT. BSAL dan tanpa memiliki dokumen.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otorotas Pelabuhan Tanjungpandan melalui Iswandi selaku petugas lalu lintas angkutan laut KSOP Kelas IV Tanjungpandan membenarkan adanya penangkapan puluhan ton antrasit tersebut ketika dihubungi Satamexpose.com, minggu (18/4).

"Benar, muatan sudah kita turunkan dan sudah diproses oleh pihak kepolisian dari Polda, sedangkan kapal pembawa tetap melanjutkan perjalanan ke Jakarta," ujarnya.

Menurutnya puluhan ton antrasit yang dibawa menggunakan mobil yang menumpang kapal KM. Sawita dari Pelabuhan Pangkalbalam dengan tujuan Tanjungpandan, Belitung dan Jakarta.

"Intinya sudah diamankan, untuk posisi barangnya dibawa ke tempat tujuannya atau gimana kami kurang mengetahui pasti, karena yang memproses pihak Polda," pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT. BSAL yang diketahui penangungjawabnya adalah Rudi Sumarli berdomisili di Bangka belum bisa dihubungi. (sis)