Ticker

6/recent/ticker-posts

GUNAKAN 1 ZAK SEMEN PER MOLEN ?? DIDUGA KUAT MUTU BETON K250 TIDAK TERCAPAI


Belitung|Satamexpose.com – Terkait proyek APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun anggaran 2023 dengan item Pembangunan Jalan Lingkungan Air Raya Kabupaten Belitung (lanjutan) yang dimenangkan oleh Baliton Cakra Perdana dengan harga penawaran Rp. 641.000.000,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 683.393.140,- atau turun sekitar 6,2%, diduga pengerjaan tak sesuai spesifikasi tehnis, Senin (12/6).

Berdasarkan pantauan tim Satamexpose.com, di lokasi pembangunan ditemukan beberapa pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi tehnis seperti tertuang dalam spesifikasi tehnis saat digelarnya pemilihan.

Adapun pekerjaan yang disinyalir tidak sesuai spesifikasi tehnis tersebut yakni :

Pertama, adukan semen yang digunakan untuk pengecoran badan jalan diduga kuat tidak menggunakan adukan K250 atau F’c 20,36 Mpa.

Sebagai alat penakar menurut Agus yang mengaku sebagai mandor lapangan adalah kaleng (ember) cat ukuran 25 kg, yang memiliki diameter lingkaran atas 29,5 cm, diameter lingkaran bawah 26,5 cm dan tinggi kaleng 36,5 cm dengan volume 0,0225 m³ .

Dalam percampuran pengembang hanya menggunakan adukan molen dengan komposisi 1 zak semen (50 kg), pasir 4 kaleng cat 25 kg (0.0225 X 4) = 0,09 m³ dan batu kerikil 6 kaleng cat 25 kg (0.0225 X 6) = 0,135³.

Sedangkan berdasarkan analisa  SNI, untuk pekerjaan beton mutu K250 atau f’c 20,36 MPa dimana setiap kubik beton di perlukan material semen sebanyak 384 kg atau 7,88 zak dengan berat setiap zak sebesar 50 kg, pasir 692 kg atau sekitar 0,49 m³, kerikil 1039 kg atau sekitar 0,77m³, air 215 liter.

Seperti yang diketahui, molen mix berkapasitas 0,3 m³, namun pengawas Baliton Cakra Perdana, Wahyu didampingi pihak managemen Bangka Cakra, Feri kepada Satamexpose,com  beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya hanya menggunakan 0,25 m³ per satu kali adukan molen.

“Kita menggunakan ukuran 0,25 m³ dalam satu adukan molen, agar tidak tumpah,” ujar Wahyu saat itu.

Artinya, jika dikonfiersikan ke molen dengan menggunakan 0,25 m³ maka semen yang harus digunakan dalam satu molen adalah 7,88 zak X 0,25 = 1,97 zak.

Pasir 0,49 m³ X 0.25 = 0,1225 m³ atau 5,4 kaleng cat 25 kg dan batu kerikil sebanyak 0,77 m³ X 0,25 = 0,1925 atau 8,5 kaleng cat 25 kg.

Dengan pencampuran seperti itu, apakah mutu beton K250 bisa tercapai?

Kedua, dalam metode pembangunan jalan lingkungan dengan beton bertulang ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan, antara lain pekerjaan pembentukan badan jalan, pekerjaan pemadatan tanah dasar dengan menggunakan vibro roller sebelum dilakukan pekerjaan perkerasan.

Namun pantauan di lapangan, pekerjaan pemadatan tanah dasar dengan menggunakan vibro roler tidak dilakukan, hanya pekerjaan pembentukan badan jalan kemudian dilapisi dengan pasir secukupnya tanpa pemadatan kembali.

Ketiga, berdasarkan pantauan lapangan pengecoran dilakukan langsung tanpa diawali dengan pembuatan beton kurus atau lantai kerja seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi tehnis.

Dengan tiga item yang diduga kuat tidak sesuai spesifikasi tehnis, maka sudah selayaknya pejabat terkait untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Dan jika memang ditemukan ketiga item tersebut maka layaklah jika pekerjaan tersebut di total loss-kan. (tim)