Penumpukan penerima vaksin di meja verifikasi saat vaksinasi tahap dua di Puskesmas Tanjungpandan, Senin (15/3/2021). SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM – Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Puskesmas Tanjungpandan,
Senin (15/3/2021) terkesan amburadul. Pasalnya banyak masyarakat diluar sasaran
penerima vaksin malah diprioritaskan.
Seharusnya
dalam vaksinasi tahap kedua ini, Puskesmas Tanjungpandan melayani TNI-Polri,
Pelindo, guru, pelayan publik dan wartawan. Namun pada kenyataannya banyak
masyarakat diluar sasaran ini yang dilayani.
Selain
itu, pelaksanaan vaksinasi tersebut juga tanpa mematuhi protokol kesehatan
(prokes). Banyak masyarakat yang mengantre tidak menjaga jarak dan berkerumun,
kendati seluruh yang antre di lokasi ini memakai masker.
Pantauan
di lapangan, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie juga ikut mengatur di meja
bagian verifikasi. Selain itu ada pejabat publik lainnya yang datang mengantar
keluarganya untuk ikut divaksin.
Kepala
Puskesmas Tanjungpandan dr Ikhwan mengatakan, pihaknya tak mengetahui asal
masyarakat umum diluar sasaran vaksinasi tahap kedua yang berdatangan ikut
mengantre.
"Ya
sebenarnya target 400, tapi bertambah 500. Ini keliatannya sudah banyak juga
masyarakat umum, saya juga tidak tahu dari mana saja, makanya memastikan dengan
Dinas Kesehatan belum datang juga," kata dr Ikhwan, Senin (15/3/2021).
Ia
mengaku kegiatan vaksinasi hari ini diluar prediksi dan sasaran. Maka dari itu,
banyak masyarakat yang belum punya e-tiket namun ikut mengantre. Sehingga
terjadi keterlambatan dalam verifikasi data.
Informasi
sebelumnya, hanya pemilik e-tiket yang diperbolehkan datang mengantre. Penerima
vaksin ini seharusnya didata dulu, saat verifikasi dengan memasukkan data dan
sudah ada, maka baru boleh divaksin.
"Kemarin
begitu instruksinya, jadi saya tidak mau memberi vaksin kalau belum masuk (data
sistem, red). Saya yang akan
diperiksa, tidak bisa begitu. Tapi karena sudah datang, kami tetap laksanakan
dulu, apa boleh buat, besok baru ditertibkan dari awal," ujar dr Ikhwan.
"Ini
sudah disediakan Nakes lebih banyak dari sebelumnya, dimeja dua banyak yang
kosong. Tapi numpuk dimeja verifikasi, kalau punya etiket cepat, seperti
kemarin jam 11 sudah mulai kosong," tandas dr Ikhwan. (fat)