Ticker

6/recent/ticker-posts

RATA-RATA LEBIH DARI 1 ORANG PERHARI TERTULAR DBD SEPANJANG 2020, DISEBUT SAMA BAHAYANYA DENGAN COVID-19

Ilustrasi nyamuk penular DBD. Net

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mencatat 576 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sepanjang 2020. Tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.


Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Joko Sarjono mengatakan, kasus DBD tertinggi atau status kejadian luar biasa (KLB) terjadi pada Oktober 2019 sampai Maret 2020. Setelah itu mengalami penurunan.


"Untuk lonjakan KLB berdasarkan pengamatan biologis kemungkinan akan mengalami kenaikan pada tahun 2023. Karena peningkatan kasus DBD ini terjadi empat tahun sekali," kata Joko Sarjono, Rabu (13/1/2021).


Joko Sarjono menjelaskan, gejala DBD pada umumnya berlangsung selama 2 hingga 7 hari setelah ditularkan melalui gigitan nyamuk. Kemudian akan muncul bentol-bentol merah dikulit dan suhu badan panas tinggi.


"Jadi apabila hari kedua sudah merasa timbul gejala sampai hari keempat. Hari kelima sudah harus dibawa ke rumah sakit, karena nanti dia akan naik lagi dihari ketujuh," ujar Joko Sorjono.


Selain itu, lanjutnya, kebanyakan orang yang terkena DBD mengalami penurunan trombosit sehingga harus transfusi darah. Kebutuhan transfusi darah tergantung kondisi penderita, biasanya mencapai 2-3 kantong darah, dan paling banyak mencapai 10 kantong.


Joko Sarjono menambahkan guna mengantisipasi kasus DBD, sebenarnya bukan dengan cara di-fogging, namun masyarakat harus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).


Sebab fogging hanya membunuh populasi nyamuk dan menghentikan penularan transmisi 2 atau 3 orang.


"Jadi diimbau kepada masyarakat agar melakukan PSN, terutama menjelang musim hujan. Karena pola musim hujan DBD naik karena itu masa-masa berbanding lurus antara populasi dengan curah hujan," papar Joko Sarjono.


Menurutnya virus DBD hampir sama dengan Covid-19, masuk dalam kategori penyakit sangat berbahaya. Akan tetapi DBD ditularkan dari gigitan nyamuk yang membawa virus, sedangkan virus corona bisa menular dengan cepat dari manusia kepada manusia.


"DBD dan Covid-19 sama sama penyakit berbahaya. Namun beda cara penularannya, karena orang yang terkena DBD bersentuhan dengan yang lain tidak akan menular, karena dia harus lewat darah," pungkas Joko Sarjono. (fat).

 

Posting Komentar

0 Komentar