Ticker

6/recent/ticker-posts

GAS LPG 12 KG JUGA SULIT DITEMUKAN, HARGANYA TEMBUS RP 280 RIBU PERTABUNG

Pemilik warung sub agen gas tunjukkan tabung kosong. IST

MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM – Gas LPG non subsidi 12 kilogram sulit ditemukan di Kabupaten Belitung Timur dalam waktu dua pekan kebelakang. Harganya pun melonjak drastis hingga Rp 250 ribu.


Pemilik warung makan di Jalan Sudirman Manggar, Marliawati (44) mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG 12 kilogram di pangkalan gas maupun di pasaran.


“Ayah saya yang nyari biasanya, sampai mutar-mutar kemana-mana gak ada. La berapa minggu ini lah susahnya,” ungkap Meli sapaan Marliawati dikutip dari press release Diskominfo Beltim, Jumat (8/1/2021) .


Warga Desa Mekar Jaya Manggar itu mengatakan, usahanya membutuhkan gas sebanyak 3 kilogram dalam sehari. Saat gas menghilang seperti ini, harga yang awalnya hanya Rp 175 ribu hingga Rp 180 ribu sekarang mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu.


“Biasanya tiga kilo yang susah, ini ngerambat ke yang 12 kilo juga susah. Tadi ada yang makan di sini cerita di Tanjung (Kabupaten Belitung) sudah mencapai 280 ribu pertabung,” beber Meli.


Pemilik Toko Cemara yang merupakan sub agen Gas Elpiji di Kecamatan Manggar, Erta (29) mengatakan sudah satu minggu belakangan ini tokonya tidak memiliki persediaan gas 12 kilogram.


Hal ini menurutnya karena pengiriman dari agen juga tidak pernah datang atau masih kosong. “Minggu ini stoknya belum pernah datang. Kalau order kita terus, tapi kan stoknya di agen juga masih kosong,” kata Erta.


Menurut Erta kondisi ini terjadi akibat pengiriman gas yang diangkut menggunakan kapal hanya mampu membawa setengah dari muatan, lantaran cuaca yang kurang bersahabat.


“Karena angin kencang, kapal pembawa gas tiga kilo kan pernah dua kali tenggelam jadi dak normal. Begitu datang kapal selanjutnya kapasitas pengiriman barang cuman setengah dari kapal, dak full mana datangnya hanya seminggu sekali setengah pula,” ungkap Erta.


Saat normal, Erta menyatakan gas elpiji tabung 12 kilogram dijual dengan harga Rp 175 ribu. Namun sejak adanya kelangkaan dia pun menjual dengan harga Rp 185 ribu pertabung.


“Kalau kita kan jual lagi dengan langganan, kayak warung atau pengecer. Jadi kadang harga di mereka bisa naik lagi,” ujar Erta. (*/als)