![]() |
Lalat Tentara Hitam. IST |
MANGGAR,
SATAMEXPOSE.COM – Lalat dinilai sebagai binatang yang menjijikkan karena identik
dengan lingkungan kotor dan sebagai pembawa bakteri atau kuman.
Namun
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur malah membudidayakan lalat.
Lalat yang dibudidayakan tersebut jenis Tentara Hitam atau Black Soldier
Fly (BSF).
Dikutip
dari press release Diskominfo Beltim, lalat tersebut berbeda dengan lalat hijau
atau sampah, lalat dengan nama latin Hermetia
Illucens ini memiliki banyak manfaat bahkan bernilai ekonomis.
Kepala
Project Pengembangan Lalat BSF Muhamad Irsad mengatakan, pembudidayaan lalat
untuk menghasilkan belatung (maggot)
yang dipergunakan mengurai sampah organik.
Belatung
BSF disebutnya jauh lebih efektif dibanding kompos untuk mengurai sampah.
Bahkan kiloan sampah organik bisa diurai hanya dalam waktu sekitar 24 jam.
“Maggot-maggotnya
ini nanti untuk pengurai sampah. Ribuan manggot ini dapat menghabiskan kiloan
sampah organik dalam 24 jam,” kata Irsad, Kamis (7/1/2021).
Saat
ini sedang dalam tahap awal untuk mengembangkan dan memperbanyak lalat serta
belatung. Setelah berkembang banyak, pengembangbiakan BSF akan dipindahkan ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Trafo Mayang.
“Kalau
sudah banyak induk dan belatungnya kita bawa ke TPA. Nanti kita buatkan bak-bak
penampungan khusus untuk sampah organik dan maggot
BSF itu,” ungkap Irsad.
Pria
yang menjabat Kasi Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Beltim berharap, inovasi
pelayanan dalam budidaya lalat BSF ini akan menjadi solusi baru pengelolaan
sampah organik dan tambahan penghasilan baru bagi masyarakat.
“Harapan
kita mereka dapat menekan jumlah sampah organik terutama yang ada di TPA. Kedepan
juga masyarakat akan ikut mengembangbiakan untuk memperoleh keuntungan
ekonomis,” harap Irsad.
Irsad
mengklaim jika pembudidayaan lalat BSF tidak akan menimbulkan masalah baru,
karena spesies ini dinilai sangat ramah lingkungan dan membuat lingkungan jadi
lebih baik.
0 Komentar