Ticker

6/recent/ticker-posts

DLH KABUPATEN BELTIM BUDIDAYAKAN LALAT TENTARA HITAM, DISEBUT BISA JADI PENGHASILAN BARU MASYARAKAT

Lalat Tentara Hitam. IST

MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM – Lalat dinilai sebagai binatang yang menjijikkan karena identik dengan lingkungan kotor dan sebagai pembawa bakteri atau kuman.


Namun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur malah membudidayakan lalat. Lalat yang dibudidayakan tersebut jenis Tentara Hitam atau Black Soldier Fly (BSF).


Dikutip dari press release Diskominfo Beltim, lalat tersebut berbeda dengan lalat hijau atau sampah, lalat dengan nama latin Hermetia Illucens ini memiliki banyak manfaat bahkan bernilai ekonomis.


Kepala Project Pengembangan Lalat BSF Muhamad Irsad mengatakan, pembudidayaan lalat untuk menghasilkan belatung (maggot) yang dipergunakan mengurai sampah organik.


Belatung BSF disebutnya jauh lebih efektif dibanding kompos untuk mengurai sampah. Bahkan kiloan sampah organik bisa diurai hanya dalam waktu sekitar 24 jam.


“Maggot-maggotnya ini nanti untuk pengurai sampah. Ribuan manggot ini dapat menghabiskan kiloan sampah organik dalam 24 jam,” kata Irsad, Kamis (7/1/2021).


Saat ini sedang dalam tahap awal untuk mengembangkan dan memperbanyak lalat serta belatung. Setelah berkembang banyak, pengembangbiakan BSF akan dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Trafo Mayang.


“Kalau sudah banyak induk dan belatungnya kita bawa ke TPA. Nanti kita buatkan bak-bak penampungan khusus untuk sampah organik dan maggot BSF itu,” ungkap Irsad.


Pria yang menjabat Kasi Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Beltim berharap, inovasi pelayanan dalam budidaya lalat BSF ini akan menjadi solusi baru pengelolaan sampah organik dan tambahan penghasilan baru bagi masyarakat.


“Harapan kita mereka dapat menekan jumlah sampah organik terutama yang ada di TPA. Kedepan juga masyarakat akan ikut mengembangbiakan untuk memperoleh keuntungan ekonomis,” harap Irsad.   


Irsad mengklaim jika pembudidayaan lalat BSF tidak akan menimbulkan masalah baru, karena spesies ini dinilai sangat ramah lingkungan dan membuat lingkungan jadi lebih baik.


“Lalat-lalat ini tidak menyebarkan penyakit. Meraka bertelur pun tidak di sampah, ditaruh di kotoran ayam saja membuat hilang bau kotorannya,” ujar Irsad. (*/als)