Mayat tanpa identitas dievakuasi ke ruang mayat RSUD dr H Marsidi Judono. SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM – Pihak RSUD dr H Marsidi Judono memperkirakan mayat yang
ditemukan di bibir pantai Desa Sungai Samak, Badau, Belitung sudah meninggal
lebih dari tiga hari.
Mayat
laki-laki yang ditemukan warga di tumpukan sampah tersebut telah dievakuasi ke
kamar mayat RSUD dr H Marsidi Judono untuk dilakukan pemeriksaan luar.
Kepala
Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD dr H Marsidi Judono dr Gunawan Nata
Kurrahman mengatakan mayat kali pertama diterima dalam kondisi sudah terjadi
pembusukan.
Gunawan
juga memperkirakan, mayat tersebut berusia antara 20 tahun hingga 60 tahun.
Sedangkan untuk mengetahui penyebab kematian mayat tersebut, harus dilakukan
otopsi.
"Untuk
penyebab pasti kematian belum bisa ditentukan, karena tidak dilakukan
pemeriksaan dalam (otopsi)," kata dr Gunawan Nata Kurrahman kepada
wartawan, Minggu (20/12/2020) malam.
Sebelumnya
diberitakan warga Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau, Belitung
dihebohkan penemuan mayat di tumpukan sampah yang berada di bibir pantai desa
setempat, Minggu (20/12/2020).
Mayat
tersebut dalam keadaan sudah membusuk sudah tidak utuh lagi. Bahkan sudah
menimbulkan bau yang tidak sedap. Warga yang ingin melakukan bakar-bakar ikan
menemukan mayat yang belum diketahui identitasnya ini.
Warga
tersebut kebetulan melintas di sekitaran bibir pantai, tanpa sengaja melihat
sesosok mayat dan melaporkan ke Ketua RT dan pihak desa setempat.
"Jadi
warga itu melintas, niatnya mau bakar-bakar. Tapi pas disini (lokasi
penemuan, red)
menemukan mayat," kata Nasri salah satu warga di lokasi penemuan, Minggu
(20/12/2020).
Warga
yang awalnya ingin bakar-bakar ikan di bibir pantai akhirnya membatalkan
niatnya. "Mereka (warga, red) tadi
langsung pulang usai melapor," ujar Nasri.