Kapal Layar Motor Mega Nirwana hanya terlihat tiang bagian atas usai tenggelam. IST |
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Kapal Layar Motor Mega Nirwana milik agen pelayaran PT Berkat Bina Bahtera Mandiri yang bermuatan 316 ton kaolin tenggelam di Perairan Pulau Belitung, Kamis (5/11/2020) siang pukul 12.00 WIB.
Kapal berukuran 208 GT tersebut tenggelam tak
jauh dari Pelabuhan Pelindo II Tanjungpandan, tepatnya hanya berjarak 3,8 mil.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya kapal tersebut.
Penyebab tenggelamnya kapal kayu berukuran yang
dinakhodai Firman ini diduga karena lambung kapal bagian kiri robek yang
menyebabkan air masuk ke dalam mesin dan tenggelam.
Kaolin seberat 316 ton ikut tenggelam bersama
kapal. Saat ini posisi kapal hanya terlihat tiang bagian atas kapal. Sedangkan
nahkoda dan 6 ABK (anak buah kapal) berhasil diselamatkan Kapal MV Mitra Utama
yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Sekira pukul 14.00 WIB, Kapal Patroli KPLP
KNP 5180 merapat dan transit menuju kapal penyelamat untuk mengevakuasi dan
membawa nakhoda dan ABK ke Pelabuhan Tanjungpandan.
"Nakhoda dan semua ABK tadi sudah
dilakukan tes kesehatan. Saat ini mereka sudah dibawa oleh agen kapal,"
kata Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas IV Tanjung
Pandan Harsyah Fadli.
Evakuasi ABK usai kapal tenggelam. IST |
Harsyah Fadli mengatakan, KLM Mega Nirwana berangkat dari Pelabuhan Tanjungpandan sekira pukul 10.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Sunda Kelapa tanpa dipandu dan dalam keadaan baik.
Namun, selang dua jam perjalanan mesin induk
kapal tiba-tiba mati karena adanya air yang masuk dari haluan kiri dan masuk ke
kamar mesin kapal yang menyebabkan mesin mati dan kapal tenggelam.
"Untul saat ini kapal masih berada di
perairan laut, kemungkinan akan ditarik. Saat ini menunggu arahan dari pemilik
(agen) kapal," ujar Harsyah Fadli.
Pihak KSOP telah memberikan arahan kepada
pemilik kapal agar memberikan tanda dan lampu pada malam hari di lokasi kapal
yang tenggelam itu. Hal ini bertujuan agar para nakhoda kapal yang melintas
tidak terganggu dan bisa mengetahui keberadaan kapal tersebut.
Selain itu, KSOP telah menyiarkan informasi
melalui Stasiun Radio Pantai (SROP) setempat tentang kecelakaan kapal di
perairan tersebut sehingga para nahkoda dapat lebih berhati-hati ketika
melewati titik koordinat yang dimaksud.
"Kondisi saat ini kapal sudah tenggelam tinggal menyisakan tiang memang kondisinya berada di sebelah kiri jalur pelayaran sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas kelur masuk kapal menuju pelabuhan Tanjung Pandan," ucap Harsyah Fadli. (fat)