Ketua Bawaslu Beltim Wahyu Epan Yudhistira. SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Belitung Timur Wahyu
Epan Yudhistira menilai apa yang dialami Haris Alamsyah karena kelelahan dan
psikis.
Haris
Alamsyah sebelumnya mengalami kejang-kejang saat dicecar pertanyaan penasihat
hukum terdakwa saat menjalani sidang dugaan tindak pidana pelanggaran Pilkada
Beltim, Kamis (26/11/2020) malam.
Menurutnya
proses hukum yang menguras energi dan konsentrasi sudah dilakukan anggota
Sentra Gakkumdu Beltim jauh dari sebelum persidangan yang digelar di PN
Tanjungpandan.
“Semuanya
membutuhkan proses yang cukup panjang yang tentunya menguras energi dan
konsentrasi. Karena dalam perkara ini Bawaslu butuh kecermatan, dengan tetap
mengedepankan asas praduga tak bersalah,” sebut Wahyu Epan kepada
SatamExpose.com, Jumat (26/11/2020) siang.
Ia
menambahkan, perkara ini membutuhkan proses yang cukup panjang hingga sampai ke
persidangan. Namun perkara pilkada ini hanya memiliki durasi waktu yang relatif
pendek dengan tingkat kerumitan cukup tinggi.
"Bisa
jadi anggota kami (Haris Alamsyah, red)
secara pribadi tidak memiliki jam terbang yang cukup untuk duduk didepan
Majelis Hakim," kata Wahyu Epan.
Disinggung
terkait rapat pleno dan berita acara pleno Bawaslu yang dipertanyakan penasihat
hukum terdakwa, Wahyu Epan enggan memberikan statmen terlalu jauh.
"Jadi
kalau menyangkut materi di persidangan, sebagai bentuk penghormatan atas proses
hukum yang sedang berjalan. Kami tidak bisa mengomentarinya, kawan-kawan media
silahkan ikut sidang yang begitu terbuka ini," ujar Wahyu Epan.
Ia
menegaskan Bawaslu selaku penyelenggara dan pengawas pemilu akan selalu menjaga
netralitas. Terkait laporan yang ada, Bawaslu juga telah menggugurkan dua
laporan dari pihak yang saat ini sedang bersebrangan.
"Jadi
dalam hal ini dirinya mengibaratkan tulisan yang ada di toilet, habis buang air
besar harap atau harus disiram. Karena di Bawaslu, tanpa harus ada tulisan,
netralitas itu sudah menjadi kewajiban," ucap Wahyu Epan. (fat)