Ticker

6/recent/ticker-posts

CORET USULAN ANGGARAN KONI SEBESAR RP 2 MILIAR, BEGINI ALASAN KETUA DPRD BELITUNG

Ketua DPRD Kabupaten Belitung Ansori.
SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Belitung memutuskan untuk mencoret usulan anggaran dana hibah KONI dalam APBD Perubahan 2020.

 

Sebelumnya KONI mengusulkan hibah anggaran sebesar Rp 2,6 miliar ke Dispora. Usulan tersebut selanjutnya diverifikasi pihak Dispora menjadi Rp 2 miliar, kemudian diusulkan ke DPRD.

 

Ketua DPRD Kabupaten Belitung sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) Ansori mengatakan, anggaran KONI yang tidak disetujui oleh Banggar di anggaran perubahan karena sesuai dengan kesepakatan.

 

Keputusan tersebut, kata Ansori, bukan hak atau keinginannya sendiri secara pribadi, akan tetapi semua keputusan setuju atau tidaknya ada di hak anggota Banggar.

 

"Karena apa yang menjadi evaluasi, itulah yang disetujui oleh Banggar. Evaluasi adalah bentuk laporan yang diinginkan karena tidak begitu akurat, hal inilah menjadi salah satu alasan dari anggota banggar, sehingga membuat keputusan mencoret dan tidak menyetujui hibah usulan yang diajukan," kata Ansori kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).

 

Selain itu, lanjutnya, evaluasi lainnya sesuai dengan tugas pokok anggota DPRD dari segi pengawasan, Banggar tidak melihat istilah kinerja atau pelaksanaan dari kegiatan KONI selama ini. Terutama dari dana yang sudah digelontorkan sebesar Rp 1 miliar saat anggaran induk 2020 ini.

 

"Kalau untuk membayar honor lima orang, serta operasional di Koni, kami rasa anggaran sebesar Rp 1 miliar hingga akhir Desember cukup. Itu pun kalau dihitung terlalu banyak," ucap Ansori.

 

Ansori juga membantah bahwa keputusan yang diambil pada anggaran perubahan hibah ke KONI dicoret, tidak ada permasalahan dengan dendam politik, karena uang tersebut adalah amanah uang rakyat.

 

"Jadi dalam hal ini tidak ada istilah dendam politik, memang amanah uang rakyat. Anggota DPRD memang mempunyai uang, tapi uang rakyat, dengan artian untuk kepentingan rakyat yang jelas," ujar Ansori. (fat)