Ilustrasi meteor jatuh. Net |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM – Masyarakat pengguna media sosial di Pulau Belitung dihebohkan
peristiwa langka di angkasa, Senin (10/8/2020).
Pasalnya
beberapa pengguna jejaringan sosial Facebook mengaku melihat mirip batu api
atau meteor yang membelah angkasa sekira pukul 19.30 WIB. Penampakan tersebut
diikuti dentuman yang didengar warganet.
Salah
satu akun Facebook bernama Yi memposting hal tersebut di sebuah grup. Dalam
postingannya, Yi menamakan benda tersebut sebagai batu berapi.
Menurutnya,
peristiwa tersebut di kawasan Gunong Liang, Aik Malik, Bantan, Kecamatan
Membalong. Namun peristiwa tersebut tak sempat diabadikannya karena merasa
takut.
“Subhanallah...
Allahuakbar... semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah.. tidak ada yang
namanya saudara sepupu saya melihat batu api terbang dan hilang melintas di
sekitar gunong liang aik Malik... sudah lama sekali Sempat banyak suare d
pikirin apa ini.. merinding setelah tengah malam... bahkan ga sempat naik
motor.. kaki pun jadi.. gemetar.. semoga baik2 saja.. biar kita lebih waspada,” tulis Yi dalam
postingannya.
Bahkan beberapa warganet
lain mengaku mendengar suara dentuman aneh di berbagai daerah di Pulau
Belitung. Termasuk warganet yang berada di wilayah Kabupaten Belitung Timur.
Menurut
Kepala UPT BMKG Buluh Tumbang Tanjungpandan Charles menyebutkan benda merah
bersinar tersebut diperkirakan batu meteor yang mana pada saat jatuh ke bumi
bergesekan dengan atmosfer sehingga menimbulkan api.
"Terkait
berbahaya atau tidaknya tergantung dimana benda itu jatuh, tapi berdasarkan
informasi jatuhnya di seputaran pegunungan dan jauh dari permukiman
penduduk," kata Charles saat dihubungi SatamExpose.com, Senin (10/8/2020)
malam.
Kata
Charles, khusus untuk di seputaran area Bandara H AS Hanandjoeddin
Tanjungpandan, suara dentuman dan cahaya sinar tersebut tidak terlihat maupun
terdengar.
Selain
itu juga, peralatan BMKG tidak bisa mendeteksi karena tupoksi dari BMKG hanya
bidang matereologi dan cuaca. "Batu ini tidak ada hubungan dengan
Matereologi, terkait masalah ini tepatnya langsung ke bidang Astronomi,"
ujar Charles. (fat/als)