Rapat di KONI Beltim. IST/Diskominfo Beltim |
MANGGAR,
SATAMEXPOSE.COM – Baru 16 cabang olahraga dari 25 cabang olahraga di Kabupaten
Belitung Timur yang mendaftarkan atlet serta pelatih dalam Program Pembinaan
Atlet dan Pelatih Unggulan Daerah Tahun 2020.
Dikutip
dari press release Diskominfo Beltim,
setiap bulannya atlet dan pelatih akan diberikan insentif atau uang saku.
Besarannya tergantung tingkatan prestasi, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 500
ribu.
Kepala
Bidang Pembinaan Prestasi KONI Beltim Suhardianto mengatakan cabor yang belum
mengusulkan atlet dan pelatih tetap dibuka kesempatan setelah hasil evaluasi program
atau diawal 2021 mendatang.
“Sampai
batas waktu yang kita tetapkan hanya 16 cabor yang mengusulkan. Sisanya mungkin
mereka sedang mempersiapkan atlet dan pelatihnya,” jelas pria yang akrab disapa
Gito ini.
KONI
Belitung Timur menunda jadwal pelaksanaan program ini dari rencana awal yang akan
dilaksanakan pada 1 Agustus 2020 diundur menjadi 1 September 2020.
Penundaan
terjadi lantaran belum tercapai kata sepakat antara KONI Beltim dengan Pengurus
Kabupaten (Pengkab) Cabang Olahraga (Cabor) terkait jumlah kuota atlet dan
pelatih yang akan diikutkan dalam Program.
“Persiapan
dari masing-masing pengkab cabor memang belum pas dengan waktu yang diberikan.
Kita juga kan harus verifikasi terkait nama-nama atlet dan pelatih yang
diusulkan dengan kuouta yang sudah ditentukan,” papar Gito.
Jumlah
atlet yang akan dimasukkan dalam program mencapai 111 orang. Jumlah itu masih
di bawah usulan kuota yakni 150 orang. Sedangkan jumlah pelatih sesuai dengan
kuota yakni 31 orang.
“Jumlah
itu sesuai dengan usulan dari masing-masing pengkab cabor. Tidak mesti harus
mencukupi kuota, berapa atlet dan pelatih yang diusulkan segitulah yang kita
akomodir,” kata Gito.
Ketua
Umum KONI Beltim Santo mengatakan seluruh nama yang masuk dalam program ini
merupakan atlet dan pelatih yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov) VI di Bangka Barat 2022 mendatang.
“Ke
depan kita ingin dengan adanya program ini prestasi atlet kita meningkat, baik
dari grafik prestasinya maupun dari sisi perolehan medali,” kata Santo.
Program
yang baru dirintis pada 2020 ini bertujuan untuk mempersiapkan atlet dan
pelatih dari jauh-jauh hari. Sehingga saat jelang pelaksanaan porprov
kemampuan, fisik, serta mental atlet sudah benar-benar matang.
“Kita
ingin mempersiapkan atlet tidak dengan singkat, tapi sudah sejak dari dua
tahun. Nah kalau dulu kan paling setahun dari porprov baru mau TC (traning camp), mungkin cuman kita KONI
di Provisni Bangka Belitung yang persiapan dari sekarang,” kata Santo.
KONI
Beltim sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 864.750.000 untuk Program tersebut.
Anggaran itu akan dibagikan bagi atlet dan pelatih, besarannya sesuai dengan
prestasi atlet, pelatih dan Cabor.
“Pelatih-pelatih
kita tekankan untuk segera membuatkan program kerja, jadi hasilnya dapat
terukur. Kalau sampai mereka tidak membuat, nama mereka akan kita coret,” tegas
Santo.
Santo
berharap pengkab cabor dan para pelatih akan serius mengikuti program inisiasi
dari Bidang Pembinaan Prestasi serta Bidang Penelitian dan Pengembangan KONI
Beltim ini. Sebab, pelaksaan program akan terus dievaluasi setiap tiga bulan
sekali.
“Kita
terus evaluasi terkait program ini. Nama-nama yang sudah ada bisa saja
berganti, kalau kita lihat tidak ada hasil yang baik atau peningkatan,” ujar
Santo.
Dalam
Program Pembinaan Atlet dan Pelatih Unggulan Daerah, setiap bulannya, atlet dan
pelatih akan diberikan insentif atau uang saku. Besarannya tergantung tingkatan
prestasi, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 500 ribu. (*/als)