Ticker

6/recent/ticker-posts

BEGINI PENJELASAN BUPATI BELITUNG TERKAIT ADANYA GAGASAN PANSUS COVID-19 DARI DPRD

Suasana Sidang Paripurna DPRD Belitung, Selasa (25/8/2020).
SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) menilai gagasan Panitia Khusus (Pansus) dari DPRD untuk menelusuri alat pemeriksaan swab tenggorokan Covid-19 sebagai bentuk evaluasi pemerintah.

 

Hal tersebut dinilai wajar dan pemerintah daerah akan melakukan evaluasi dalam menjalankan pemerintahan. Yakni dengan melakukan kroscek ke RSUD dr H Marsidi Judono (RSMJ).

 

"Itu otomatis akan saya lakukan kroscek, karena selama ini dilakukan secara penangan medis, dan kami kurang paham, karena bukan dokter, jadi tidak bisa memberikan pemahaman," kata Sanem, Selasa (25/8/2020).

 

Ia juga mengaku tidak bisa berbicara banyak atau memberikan tanggapan apapun terkait alat swab tersebut, karena ia mengaku kurang memahami terkait teknis medis dalam penanganan Covid-19.

 

"Kalau berbicara teknis medis, terus terang saya angkat tangan, karena tidak mengerti. Tapi kalau kebijaksanaan untuk mendapatkan kepastian, karena ini dari segi manajemen, maupun dari segi pelaksanaan medisnya juga atau peralatan medis itu mungkin hak mereka (DPRD) untuk pansus," sebut Sanem.

 

Sanem menambahkan, sebetulnya Pemerintah Kabupaten Belitung sudah memberikan pemahaman terkait alat swab di RSUD dr H Marsidi Judono itu melalui rapat paripurna.

 

"Jadi tidak ada yang bisa menjamin 100 persen dari alat-alat itu. Kalau alat itu tidak terdata, sebetulnya dari awal sudah ada SK,  barang itu PCR bantuan dari Menkes,” jelas Sanem.

 

Selain sudah ada SK, RSMJ sebagai satu diantara 126 rumah sakit lainnya di seluruh Indonesia ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Namun saat itu RSMJ belum memiliki PCR dan baru memiliki belakangan ini. (fat)