![]() |
Anggota Polres Belitung mengevakuasi jenazah Desti (24) ke RSUD dr H Marsidi Judono, Selasa (18/8/2020). SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM – Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal di Sungai
Pilang, Desa Dukong, Tanjungpandan, Selasa (18/8/2020) sudah tidak utuh lagi.
Sebelumnya
Desti (24) warga Jalan Pak Tahau, Desa Air Saga dinyatakan hilang sejak Sabtu
(15/8/2020) sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal oleh seorang
penambang.
Kepala
Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan dr Gunawan
Nata Kurrahman mengatakan, jenazah korban sudah tidak utuh karena sudah terjadi
pembusukan di bagian wajah, bokong, paha kiri, dan alat kelamin.
"Untuk
penyebab kematian belum bisa dipastikan, karena hanya dilakukan pemeriksaan
luar," kata dr Gunawan Nata Kurrahman kepada SatamExpose.com, Selasa
(18/8/2020) malam.
Selain
itu, dirinya juga belum bisa memastikan sudah berapa lama waktu jenazah korban
ini, karena proses pembusukan ini tergantung tempat penemuan.
"Berhubung
jenazah ditemukan di aliran sungai, otomatis cepat terjadi pembusukan. Jadi
masalah ini kami belum bisa menentukan berapa lama," sebut dr Gunawan Nata
Kurrahman.
Sebelumnya
diberitakan warga Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan digemparkan penemuan
sesosok mayat perempuan di aliran Sungai Pilang, Selasa (18/8/2020) sekira
pukul 17.30 WIB.
Penemuan
mayat ini tepatnya di kawasan komplek pemakaman China. Mayat tersebut pertama
kali ditemukan warga sekitar yang berprofesi sebagai penambang yang kebetulan
tak jauh dari lokasi kejadian.
Belakangan
diketahui mayat perempuan tersebut bernama Desti (24) warga Jalan Pak Tahau,
Desa Air Saga, Tanjungpandan. Penemuan mayat ini sempat menyita perhatian dan
menjadi tontonan warga sekitar.
Evakuasi
yang dilakukan pihak kepolisian sedikit menemui kendala karena akses jalan agak
sulit. Pasalnya petugas harus melalui semak belukar dengan topografi medan tak
begitu rata.
Anggota
Unit Inafis Sat Reskrim Polres Belitung langsung menuju lokasi dan melakukan
mengevakuasi jenazah ke RSUD dr H Marsidi Judono untuk dilakukan visum luar
usai mendapatkan informasi.
Korban
yang merupakan putri kedua pasangan Bidin (59) dan Jumi (57) sempat dikabarkan
hilang selama dua hari sejak Sabtu (15/8/2020). Bahkan kabar hilangnya pun
sempat diposting di group media sosial Facebook.
Hal
ini dibenarkan oleh pihak keluarga yang sebelumnya menemukan sepeda motor mio
soul tak jauh dari lokasi penemuan jenazah.
"Kemarin
pertama motor ditemukan di sekitar situ dengan posisi tercebur dan masuk semak
belukar, tepatnya sekitar 10 meter dari aspal," kata Bidin (59) ayah
korban kepada SatamExpose.com, Selasa (18/8/2020) malam. (fat)
0 Komentar