Ticker

6/recent/ticker-posts

PT TIMAH LAKUKAN SWAB PENERIMA BEASISWA KELAS UNGGULAN DI SMAN 1 PEMALI, ANTISIPASI PENYEBARAN COVID-19

Asrama putri SMAN 1 Pemali. IST/Humas PT Timah Tbk

PANGKALPINANG, SATAMEXPOSE.COM - PT Timah Tbk melakukan swab test bagi penerima beasiswa kelas unggulan di SMAN 1 Pemali, Bangka sebagai upaya antisipasi pencegahan Covid-19 di lingkungan asrama dan sekolah.

Hal ini menyusul dengan adanya wacana untuk kembali dimulainya pembelajaran di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut semula hanya rapid test dan diikuti sebanyak 69 siswa dan pengurus asrama.

Namun langsung ditindaklanjuti dengan swab lantaran adanya siswa yang reaktif saat rapid test. Setidaknya masih ada sebanyak 40 siswa yang berasal dari Pulau Belitung, Meranti, Karimun dan Kundur tetap berada di asrama selama masa pandemi ini.

Sedangkan untuk siswa yang berasal dari Pulau Bangka, sejak April pengasuhan dan pembelajarannya dilakukan di rumah masing-masing. Total siswa sekolah ini ada sebanyak 99 orang.

"Sejak Februari lalu Asrama Pemali ini ditutup untuk akses keluar masuk. Sedangkan untuk yang dari Pulau Bangka ada sekitar 40-an lebih orang pengasuhan dan pembelajaran dilakukan dari rumah,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan.

Anggi menjelaskan, pihak asrama telah menyiapkan protokol pemulangan para siswa dengan mengacu pada protokol kesehatan selama berada di rumah. Bahkan dibuat surat perjanjian untuk menerapkan protokol kesehatan yang disetujui orang tua dan pembelajaran dilakukan dengan sistem online.

Pembelajaran tatap muka direncanakan baru akan dimulai pada pertengahan Juli mendatang. Namun, dengan adanya edaran dari dinas pendidikan, SMAN 1 Pemali akan menjadi sekolah piloting dalam uji coba kegiatan belajar mengajar masa pandemi Covid-19 ini.

"Mengingat kondisi ini baru 11 anak yang kembali asrama ini dari wilayah Pangkalpinang dan Bangka. Mereka kami rapid test dulu dan mereka karantina dulu di gedung terpisah dengan 40 siswa yang tidak pulang. Siswa yang masih di rumah belum kembali ke asrama untuk tetap berada di rumah, kalaupun nanti masuk akan dilakukan rapid test dan isolasi terlebih dahulu," papar Anggi.

Anggi menjelaskan, kegiatan swab tersebut sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19. Selain itu, beberapa upaya penanganan juga telah dilakukan sembari menunggu hasil rapid test, misalnya membatasi ruangan dan interaksi antar siswa.

“Setelah swab sambil menunggu hasil kita sudah mulai pisahkan anak-anak dengan sistem satu kamar satu anak, memang masih ada yang satu kamar untuk dua orang tapi ini adalah untuk kondisi kesehatan yang baik. Mereka juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala,” kata Anggi.

Kepala Dinas Pendidikan Babel M Soleh menyebutkan, pihaknya memuji inisiatif PT Timah yang melakukan proteksi dini melalui rapid test ini. Menurutnya, hal ini penting dilakukan dalam rangka mempersiapkan pendidikan diera pandemi ini untuk meyakinkan orang tua maupun siswa itu sendiri.

"Kita apresiasi ini sehingga jadinya tau dan bisa ditangani dengan cepat. Kita juga berharap ini bisa dilakukan di sekolah lain tapi kita memahami bahwa belum memungkinkan semuanya untuk di-rapid test. Ya kita berharap ada juga pihak lainnya  seperti PT Timah ini mau mengadakan rapid test terutama untuk sekolah piloting," kata Soleh. (*/als)