Ticker

6/recent/ticker-posts

PEMDA BELITUNG BAKAL SUBSIDI 100 PERSEN BIAYA RAPID TEST MAHASISWA DAN PELAJAR SEBAGAI SYARAT PENERBANGAN

Ilustrasi rapid test.


TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung sudah merencanakan rapid test subsidi untuk mahasiswa dan pelajar yang ingin kembali melanjutkan studi di kampus di luar Belitung.

Sebagaimana diketahui, salah satu persyaratan mengikuti penerbangan saat masa pandemi Covid-19 ini adalah bisa menunjukkan hasil rapid test. Tambahan biaya rapid test memberatkan mahasiswa maupun pelajar yang akan melanjutkan studinya.

Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, pihaknya bersama DPRD saat ini sudah membahas kebijakan tentang rapid test bagi para mahasiswa, sehingga tidak memberatkan.

"In Syaa Allah akan diakomodir, kami sudah mendapat saran juga dari DPRD untuk urusan rapid test mahasiswa dan pelajar ini. Sudah direncanakan subsidi, untuk mahasiswa yang ingin balik ke kampus lagi menempuh pendidikan," kata Sanem kepada SatamExpose.com, Sabtu (13/6/2020).

Sanem mengungkapkan, pemerintah akan mensubsidi 100 persen biaya rapid test subsidi tersebut. Namun pihaknya tidak ingin mengatakan biayanya gratis, karena Tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 tetap membayar biaya rapid test tersebut kepada Puskesmas.

"Jadi tidak gratis, pemerintah yang bayar. Tujuannya kemana saja, termasuk mahasiswa yang ingin ke Bangka atau Sumatera, bukan hanya Pulau Jawa saja. Masalah ini akan kami rapatkan terlebih dahulu untuk menetapkan kapan akan di berlakukan," ujar Sanem.

Sanem juga menambahkan, bukan hanya mahasiswa saja yang akan di akomodir oleh pemerintah untuk urusan rapid test tersebut. Namun untuk pelajar yang akan melakukan pendaftaran baru atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang dituju.

"Mereka (mahasiswa) cukup membawa surat keterangan dari sekolah atau desa setempat yang diketahui orang tua ke tempat rapid test tersebut, menyebutkan bahwa pelajar itu ingin melanjutkan pendidikan. Tapi untuk mahasiswa cukup bawa Kartu Mahasiswa saja (KTM)," sebut Sanem. (mg1)