Ticker

6/recent/ticker-posts

PAKAI MOTOR BAGUS DAN CINCIN SERTA GELANG EMAS BESAR, BANYAK WARGA TERIMA BST, BUPATI BELITUNG GELENG KEPALA

Bupati Belitung Sahani Saleh meninjau penyerahan
BST di Kantor Pos Indonesia Cabang Tanjungpandan. IST


TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kementerian Sosial melalui Kantor Pos Indonesia dinilai tak tepat sasaran.

Pasalnya, tidak sedikit dari KPM yang seharusnya tidak mendapatkan BST tersebut malah didata dan menerimanya. Hal ini terlihat saat Bupati Belitung Sahani Saleh saat meninjau penyaluran di Kantor Pos Indonesia Cabang Tanjungpandan, Senin (11/5/2020).

Banyak diantara penerima BST yang mengambil di Kantor Pos berpenampilan tak seperti dari masyarakat berkekurangan. Diantaranya datang menggunakan sepeda motor bagus dan mengenakan perhiasan mewah berupa cincin dan gelang emas berukuran besar.

Hal tersebut membuat Sahani Saleh geleng kepala. Namun pendataan KMP ini tidak melibatkan pemerintah daerah sejak lama. Data penerima ini disiapkan langsung oleh Kemensos.

"Jadi kita cek kan, ternyata perlu penyempurnaan kedepannya bukan dari penyampaiannya tapi beberapa data harus kita perbaiki," ujar pria yang akrab disapa Sanem.

Menurut Sanem, BST merupakan program pusat dari Kementerian Sosial dan penyerahannya melalui Kantor Pos. Pemerintah daerah tidak terlibat dalam pendataan KMP penerima BST, namun dating langsung dari Kemensos.

“Kreteria ini dari pusat, kalau sekarang kreterianya saya tidak tahu juga. Itulah sebenarnya kadang-kadang huru hara bupati ke bawah. Tidak tau seperti apa, karena kita juga waktu mendata ini tidak tahu juga, kita tidak terlibat," papar Sanem.

Bahkan KMP penerima BST ini diantaranya merupakan masyarakat yang masih berusia muda dan produktif. Menurutnya hal tersebut tidak pantas dan tidak selayaknya menerima BST serta termasuk dalam KMP.

"Katakanlah yang baru menikah seperti yang tadi, lahir tahun 1995 baru menikah kok, la dapat bantuan itu. Ini kan tidak elok, karena dia mampu kawin kan artinya dia sudah mampu. Ini bukti yang kita lihat hari ini. Masa baru menikah kok dia dapat, apa lagi dia sehat walafiat," jelas Sanem.

BST tersebut bernilai Rp 600 ribu untuk setiap KPM dan akan disalurkan selama tiga bulan berturut-turut. Setidaknya ada 1.368 KPM di Kabupaten Belitung yang menerima bantuan program dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. (als)