Ticker

6/recent/ticker-posts

NEKAT COPOT GELANG ORANGE DAN HAPUS APLIKASI, PRIA ASAL PALEMBANG DIPULANGKAN PAKSA, BEGINI HASIL RAPID TEST-NYA

Petugas saat menjemput IA di hotel, Senin (6/4/2020).


TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Seorang pria berinisial IA (33) asal Palembang yang tinggal di Jakarta dijemput paksa Tim Gabungan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belitung di sebuah hotel di Tanjungpandan, Senin (6/4/2020).

Pria yang mengaku sebagai perawat ini dijemput dan diusir paksa keluar dari Belitung karena melanggar aturan setelah melepas gelang Orang Dalam Swaisolasi (ODS), selama berada di Belitung serta menghapus aplikasi fight Covid-19.

Kasi Penertiban Operasional dan Pengendalian Satpol PP Kabupaten Belitung Rully Hidayat menyebutkan pihaknya mendapat perintah untuk menindak salah satu ODS yang melanggar aturan.





Sebelumnya IA dipasangkan gelang warna orange saat dia tiba di Bandara H AS Hanandjoeddin Tanjungpandan, Minggu (5/4/2020). Saat itu pria tersebut juga diminta mengisi formulir dan men-download aplikasi fight Covid-19.

"Namun setiba di hotel gelang tersebut dilepas. Dan aplikasi dihapus," kata Rully kepada wartawan.

Penghapusan aplikasi di smartphone pria tersebut diketahui tim penanganan Covid-19 Kabupaten Belitung dan berhasil dilacak keberadaannya. Pria yang diketahui berada di hotel tersebut diminta petugas kesehatan untuk tidak meninggalkan hotel.

"Saat itu dia ditemui oleh petugas kesehatan. Lalu diberikan peringatan agar tidak kemana-mana. Akhirnya yang bersangkutan mengikuti arahan petugas," papar Rully.





Namun esok harinya IA malah berpindah ke hotel yang berada di kawasan Jalan Gatot Subroto Tanjungpandan, dengan berjalan kaki. Keberadaan IA di hotel yang baru tetap terlacak.

"Akhirnya kami beserta tim kesehatan dan Jajaran pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi, dan menjemput serta memulangkan secara paksa,'' terang Rully.

Sebelum dipulangkan, IA menjalani rapid test terlebih dahulu di RSUD dr H dr Marsidi Judono. Hasil tes menunjukkan negatif. Hingga akhirnya yang bersangkutan dipulangkan ke Jakarta menggunakan biaya sendiri.

"Selain melaksanakan rapid test, kami juga melakukan interogasi. Namun jawabannya tidak jelas. Yakni dalam rangka tugas. Terus dalam rangka penelitian S3 dan lain-lain. Kini orang yang bersangkutan sudah dipulangkan," tandas Rully. (als)