Ticker

6/recent/ticker-posts

PELURU BERKALIBER 9 MM TEMBUS ATAP MASJID SAAT WAKTU SALAT MAGHRIB, POLISI DALAMI PELURU NYASAR INI

Ilustrasi peluru nyasar. Net
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Penjaga masjid di SMK Negeri 2 Tanjungpandan Akbar Sulton Islami dikejutkan suara letusan dari dalam masjid saat duduk di teras masjid tersebut, Senin (13/1/2020) petang lalu.
Saat itu ia sedang duduk sendirian, padahal biasanya ada anak-anak dari lingkungan sekitar yang ikut salat Maghrib berjamaah. Ia pun bergegas memeriksa sekitar, tidak ada orang. Namun plafon masjid berlubang. 
Selain itu juga ditemukan proyektil peluru berkaliber 9 mm. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tanjungpandan Suwandi membenarkan informasi tersebut. Sesaat setelah itu, Suwandi juga menerima laporan peristiwa tersebut.




“Dia melapor ke kami sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum maghrib. Dia lagi duduk, katanya bunyi ledakan terus dicari. Dia sendirian, biasanya ada anak-anak disini (salat, red),” sebut Suwandi kepada wartawan.
Suwandi menduga peluru tersebut berasal dari orang yang berburu dari dalam hutan. Menurutnya peluru tersebut dari atas, dan tidak ada satupun orang di sekitar tempat tersebut saat itu.
“Dugaan kami, itu kan didalam masjid. Peluru itu dari atas, orangnya tidak ada, mungkin dari hutan. Yang pasti bolong atap kami, karena peluru itu masuk dari atas masjid,” tandas Suwandi. 




Sementara peristiwa ini masih didalami jajaran Polres Belitung. Polisi juga masih memastikan ukuran proyektil peluru yang ditemukan di dalam masjid usai peristiwa tersebut.
“Untuk senjata pelurunya berkaliber 9 mm. Cuma untuk pastinya nanti harus diverifikasi lebih lanjut,” kata KBO Reskrim Polres Belitung Ipda Fadhillah Mahkbul kepada wartawan, Kamis (16/1/2020).
Ia juga sudah memastikan aktivitas pihak kepolisian di sekitar lokasi kejadian. Menurutnya pada saat yang sama, pihak kepolisian sedang tidak melakukan penangkapan.
“Dari bagian senpi, sudah dilakukan kroscek. Tidak ada yang sedang melakukan penangkapan. Kedepannya nanti akan kita cek juga, tapi untuk saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Ipda Fadhillah. (als)