Petugas kebersihan DLHD Kabupaten Belitung bersihkan sisa kaolin di Jalan Depati Gegedek, Kelurahan Kota, Tanjungpandan. SatamExpose.com/Aldhie |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM – Aktivitas pengangkutan kaolin ke Pelabuhan Tanjungpandan
melalui pusat kota dikeluhkan warga. Selain menghasilkan debu yang mengganggu
warga, pengangkutan kaolin juga sempat melibatkan truk tronton.
Johan
Wijaya, warga Jalan Depati Gegedek, Kelurahan Kota, Tanjungpandan mengeluhkan
debu kaolin yang beterbangan usai truk pengangkut melintas tepat di depan
rumahnya.
Menurutnya
debu tersebut mengakibatkan sesak nafas dan mengotori benda-benda yang berada
di pinggir jalan. Terlebih truk pengangkut kaolin tersebut melintas di pusat
kota yang menjadi ikon daerah setempat.
“Mobil
yang terparkir di depan itu kotor, putih semua kena debu kaolin. Warga yang
tinggal disini maupun pengguna jalan lain juga tergenggu karena debu, susah
nafas kalau debunya sudah banyak gitu,” sebut pria yang menjabat Ketua RT 01
tersebut.
Bahkan
gumpalan kaolin yang terjatuh juga mengotori jalan di pusat kota. Dinas
Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Belitung harus turun ke jalan
membersihkan sisa-sisa kaolin yang terjatuh ini.
Sementara
itu GM PT Pelindo II Cabang Tanjungpandan Yossianis Marciano mengatakan
aktivitas pengangkutan kaolin tersebut dilakukan PT Altar Abadi Tbk. Saat ini
perusahaan tersebut sedang melakukan ekspor ke China.
“Biasanya
kan melalui Pelabuhan Tanjung Batu, tapi karena sedang direhab jadi lewat sini.
Mereka ekspor langsung ke China,” Yossianis kepada SatamExpose.com, Jumat
(4/10/2019).
Ia
mengaku sudah mengetahui keluhan warga dan sudah melakukan teguran lisan kepada
PT Altar Abadi Tbk agar dalam aktivitasnya tidak mengganggu kepentingan umum.
“Sekarang
sudah tidak lagi menggunakan truk tronton, mereka menggunakan truk kecil
seperti biasa dan baknya juga sudah ditutup dengan terpal sesuai dengan arahan
dari kita,” tambah Yossianis. (als)