Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie. SatamExpose.com/Faizal |
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Perubahan rute pawai pembangunan atau tahun ini diganti nama dengan Karnaval Kemerdekaan, didasari semangat pengembangan pariwisata.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, tujuannya yakni masyarakat semakin sadar bahwa pariwisata harus dikembangkan dengan melibatkan masyarakat dan mengkreasikan semua potensi yg ada.
"Sudah saatnya ditonton oleh wisatawan. Sehingga ke depan kita patut bangga penampilan anak-anak kita diapresiasi. Tenda berbayar adalah inovasi yang melibatkan hotel dan pelaku wisata agar bisa menjual paket wisata kepada wisatawan yang dipadukan dengan menonton pawai," kata Isyak kepada SatamExpose.com.
Ia menambahkan, tenda yang disediakan oleh perhotelan yang bertujuan untuk mengajak wisatawan menonton Karnaval Kemerdekaan itu berada di halaman rumah warga.
Sehingga kata Isyak pihak perhotelan akan bekerjasama dengan warga setempat, untuk penyediaan listrik dan keperluan lainnya.
"Bukan (di jalan), tapi di halaman rumah warga. Yang satu jalurnya tetap untuk masyarakat yang menonton," sebut Isyak Meirobie.
Dikatakannya, ia menginginkan adanya suatu perubahan, selain perubahan nama dari pawai pembangunan sekarang menjadi Karnaval Kemerdekaan. Setidaknya ada 4 aspek lainya yang berubah pada pesta rakyat yang bakal digelar, Rabu (28/8/2019) mendatang.
"Pawai Pembangunan menjadi Karnaval Kemerdekaan dikarenakan kita ingin masyarakat yang menjadi peserta maupun merayakannya merasakan suka cita gembira. Karnaval sendiri berarti pesta atau perayaan," jelas Isyak.
Menurutnya pula pada Karnaval Kemerdekaan kali ini mengusung tema yang tidak biasa 'Nature For Future' yang artinya Alam untuk masa depan.
"Kita ingin masyarakat berkreasi dengan barang bekas atau sampah menjadi materi karnaval sehingga dibutuhkan kreatifitas dan inovasi tinggi. Masyarakat juga dapat turut membantu sosialisasi terkait budaya hidup bersih dari sampah," ujar Isyak Meirobie.
Jarak rute pawai tahun ini dan tahun lalu hanya lebih jauh 400 meter. Sedangkan untuk peserta anak TK finish sampai terminal.
"Dan anak SD dan umum lanjut lurus sampai Bundaran satam dan finish di Tanjungpendam," jelas Isyak Meirobie. (fg6)