Ticker

6/recent/ticker-posts

TAK DITERIMA DI SMPN 5 TANJUNGPANDAN, ORANG TUA ANCAM TAK SEKOLAHKAN ANAKNYA TAHUN INI

Para orang tua calon siswa datangi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Belitung, Selasa (9/7/2019).
SatamExpose.com/Faizal

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Puluhan orang tua calon siswa datangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung, Selasa (9/7/2019) pagi.

Kedatangan puluhan orang tua calon siswa ini bertujuan untuk menunjukkan rasa protes terhadap tidak diterimanya anak mereka di sekolah karena masalah zonasi yang ditetapkan.

Salah satu orang tua siswa Bang Lie mengutarakan kekecewaannya terhadap SMP Negeri 5 Tanjungpandan. Menurutnya anaknya memiliki Kartu Indonesia Pintar serta selalu mendapat beasiswa.





Namun dikarenakan dirinya tinggal di Desa Bulu Tumbang sehingga tidak diterima SMP Negeri 5 Tanjungpandan melalui zonasi.

"Ada 5 yang diterima di sekolah itu, lewat jalur prestasi namun saya bingung juga, anak saya ada kartu pintar, juara tercatat semue," kata Bang Lie kepada SatamExpose.com, Selasa (9/7/2019).

Bahkan ia memutuskan jika anaknya tidak diterima di sekolah tersebut maka ia tidak akan menyekolahkan anaknya untuk tahun ajaran ini.





"Kalau tidak bisa mungkin tahan dulu jangan sekolah dulu dia, tahun depan baru sekolah, mau sekolah di tempat lain jauh, tidak mungkin. Jadi nunggu saya beli rumah di dekat sekolah baru, apa harus kami tinggal di halaman sekolah baru diterima," tegas Bang Lie.

Salah satu orang tua siswa lainnya, Riri mengatakan kekecewaannya terhadap SMP Negeri 4 Tanjungpandan. Tak ada satupun sekolah SMP negeri yang dekat dekat tempat tinggalnya di Desa Batu Itam, Sijuk.

Sedangkan menurutnya ada calon siswa lain yang diterima di sekolah tersebut meski lokasi rumahnya lebih jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini menurutnya membuat dirinya janggal.

"Mau sekolah dimana anak saya, pokoknya anak saya harus sekolah. Masa ada anak yang dari Desa Terong yang lebih jauh dari lokasi SMP masih diterima sedangkan anak kami tidak. Jadi kami meminta kepada dinas pendidikan ini bantuan bagaimana nasib anak kami," ujar Riri. (fg6)