Ticker

6/recent/ticker-posts

RATUSAN TIMBANGAN MILIK PEDAGANG DI PASAR LIPAT KAJANG DIUJI ULANG AKURASINYA, TAMBAH KEPERCAYAAN KONSUMEN

Timbangan milik pedagang di Pasar Lipat Kajang
ditera ulang. IST/Diskominfo Beltim

MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM – Ratusan alat ukur (timbangan) milik pedagang di Pasar Lipat Kajang Manggar, Beltim ditera ulang atau diuji akurasinya oleh petugas, Kamis (25/7/2019).

Pengujian atau tera ulang timbangan ini dilakukan di Pos Sidang Evaluasi Alat Ukur di kios depan Pasar Lipat Kajang. Pengujian dilakukan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPTSPP) Kabupaten Beltim dibantu dua penera dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pangkalpinang.

Setelah selesai ditera, timbangan milik pedagang diberikan sticker dan segel resmi tanda tera dari petugas tera. Timbangan tersebut sudah sesuai dengan standar.




Dikutip dari pers rilis Diskominfo Beltim, Kepala DPMPTSPP Kabupaten Beltim Liatim mengungkapkan, kegiatan tera ulang alat ukur rutin dilaksanakan setiap tahun. Bukan hanya untuk pedagang Pasar Lipat Kajang, namun juga di seluruh Kecamatan di Kabupaten Beltim.

“Kalau kegiatan ini kita laksanakan selama 10 hari, untuk 7 kecamatan. Di Manggar kita sudah dari kemarin, besok kita ke Pasar Kelapa Kampit,” ungkap Liatim. 

Liatim menyatakan saat ini Pemkab Beltim sudah memiliki unit metrologi legal sendiri dengan kode daerah 206, dengan penera sebanyak dua orang. Hingga Kamis (25/7/19) sore, sebanyak 215 buah alat ukur pedagang di Pasar Manggar selesai ditera.




“Kita berharap para pedagang akan aktif mengikuti kegiatan ini bukan untuk kita namun agar untuk mereka juga. Mengingat timbangan akurat akan menambah kepercayaan dari konsumen,” ujar Liatim.

Junaida Adam (39) salah seorang pedagang Pasar Lipat Kajang mengaku sangat antusias dan terbantu dengan adanya kegiatan tera ulang tersebut. Menurutnya jika timbangannya akurat maka ia dapat berjualan dengan tenang.

“Antusiaslah kita, kita kan takut sebabnya kalau urusan timbangan yang tidak sesuai kan urusannya dengan yang di atas (Tuhan-red). Kurang segaris saja dosa kita,” kata Junaida. (*/als)