Moeldoko. Net |
SATAMEXPOSE.COM - Kantor Staf Presiden mendukung penuh pengembangan Pulau Belitung sebagai kawasan wisata unggulan. Hal ini ditegaskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat audiensi dengan Pemkab Belitung, Senin (20/5/2019) di Bina Graha, Kantor Staf Presiden.
Dukungan ini bukan tanpa alasan. Pantai Tanjung Kelayang, Sijuk digadang-gadang termasuk dalam ’10 Bali Baru’ sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata.
Mantan Panglima TNI ini berpendapat Belitung memiliki posisi yang sangat strategis. Menurutnya ini sebagai hal yang menguntungkan karena memiliki akses yang relatif dekat dengan kota-kota yang mengelilinginya.
“Sudah sejak lama saya membayangkan betapa posisi geostrategis Belitung ini sangat menguntungkan. Letaknya sangat dekat ke mana-mana, diapit di tengah-tengah. Mau ke Jakarta dekat, ke Singapura juga, ke Palembang apalagi, begitupula ke Pontianak,” sebut Moeldoko seperti dalam pers rilis yang diterima SatamExpose.com.
Moeldoko mengatakan, sudah saatnya masyarakat berpikir lebih luas terkait opsi berwisata dalam negeri. Hal ini juga termasuk kegiatan pertemuan yang diselenggarakan instansi pemerintahan.
“Kebanyakan dari kita berpikir ‘Bali lagi’, ‘Bali lagi’, padahal masih banyak lokasi lain yang tak kalah indah seperti Belitung ini,” kata Moeldoko.
Moeldoko juga yakin tak sulit bagi kabupaten berpenduduk 180 ribu jiwa ini untuk bisa mencapai harapan sebagai primadona destinasi wisata baru di Indonesia. Pasalnya, Belitung saat ini sudah didukung akomodasi yang cukup memadai.
“Mimpi itu bisa terwujud karena masyarakat Belitung ini lebih moderat, terbuka kepada pendatang, serta memiliki infrastruktur memadai. Apalagi hotel-hotel berbintang sudah semakin banyak. Soal masih ada kendala akses transportasi, kita carikan solusi bersama,” papar Moeldoko.
Moeldoko berpesan terkait pentingnya pengembangan sumber daya manusia, terutama di bidang pariwisata.
“Bisnis wisata itu modalnya senyum. Bahkan di luar negeri pun, cara senyum kepada turis pun dididik dengan baik. Jangan lupa juga untuk menyesuaikan diri terhadap karakteristik tamu dari berbagai negara yang kemauannya berbeda-beda,” jelasnya.
Wabup Belitung Isyak Meriobie juga menjelaskan bahwa Kawasan Taman Bumi (Geopark) Belitung yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional kini melangkah menuju jaringan Unesco Global Geopark.
Belitung yang hanya berjarak 45 menit penerbangan dari Jakarta dan memiliki 163 pulau kecil ini terus mengalami peningkatan dalam jumlah kunjungan wisatawan. Pada 2016 ada 292.885 wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke Belitung.
Angka ini terus meningkat menjadi 380.941 turis pada 2017 dan 467.571 pada 2018. Sebelumnya Presiden Jokowi juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 6/2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang disusul dengan peresmian KEK itu pada Maret 2019 lalu di Pangkal Pinang.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan bidang Kajian Isu-isu Ekonomi Strategis Denni Puspa Purbasari yang mendampingi Moeldoko juga menjelaskan, Belitung sangat berpotensi untuk menjadi ‘Bali Baru’ kedepan.
“Belitung ini sangat potensial menjadi ‘Bali Baru’. Apalagi masih banyak lahan dan atraksi yang bisa dikembangkan di tengah keindahan alam yang luar biasa,” kata Denni Purbasari.
Dalam setahun, Belitung memiliki belasan event yang menjadi magnet wisata. Diantaranya Belitung Expo, Triathlon Belitung International, Sail Indonesia, Festival Tanjung Kelayang, Lomba Kayak International, Pesona Belitung Beach Festival dan lainnya.
Pada akhir pertemuan, Isyak Meirobie memberikan tanda mata berupa tongkat komando dengan Batu Satam. Batu tersebut dikenalkan sebagai batu khas Belitung hasil reaksi meteorit dengan lempeng bumi. Selain itu juga replika keramik dari Dinasti Qing.
Hadir dalam audiensi mendampingi Isyak Meirobi, Plt Kepala Bappeda Tomy Wardiansyah, Kepala Dinas Pariwisata Hermanto, Kabid UMKM Mula Samosir, perwakilan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang Daniel Adolf Sulilatu dan Adek Julianwar.