Rambu dan penghalang terpasang di Jalan Tanjung Tinggi beberapa waktu lalu. Dok SatamExpose.com |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM -
Bupati Belitung H Sahani Saleh menegaskan Jalan Tanjung Tinggi di kawasan
Pantai Bilik, Desa Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk tetap akan dialihkan.
Padahal sebelumnya masyarakat menolak pengalihan jalan nasional tersebut.
Hal itu diutarakannya ketika berpidato pada Rapat Paripurna
XIII Masa Persidangan II Tahun 2018-2019 di gedung DPRD Kabupaten Belitung,
Senin (8/4/2019). Pengalihan tersebut sesuai dengan master plan pengembangan PT
Ranati, yakni ke belakang Lor In Hotel & Resort.
Menurutnya, pengalihan tersebut sesuai dengan kajian
pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Selain itu, lanjut pria yang akrab
disapa Sanem, jalan yang selama ini digunakan tidak layak sebagai jalan
nasional karena dari awal sudah melanggar UU.
"Jadi dipindahkan ke belakangnya itu. Karena mereka
sudah mengkaji sudah sesuai dengan apa yang diajukan oleh kita, menghargai RTRW
kita, menghargai pantai bahwasanya itu kita ketahui bersama tidak layak sebagai
jalan nasional yang benar-benar di pinggir pantai," jelas Sanem.
"Sedangkan dalam undang undang jalan itu pun sudah
menyalahi undang-undang, undang undang dipinggir pantai minimal 100
meter," lanjutnya.
Sanem menegaskan, pengalihan jalan tersebut sudah disetujui
dan bahkan diinstruksikan oleh staf khusus presiden, Moeldoko. Sedangkan jalan
yang ada saat ini, menurut Sanem akan digunakan satu arah.
"Ini adalah instruksi dari Staf khusus presiden Pak
Muldoko jadi ya bahwa disadari juga ini salah. Jadi jalan dipindahkan ke
belakang Lor In di samping juga kabupaten akan membuat jalan, jadi kedepan itu
nanti bisa untuk jalan satu jalur," sebutnya.
Sanem menambahkan, masyarakat yang ingin berekreasi ke Pantai
Tanjung Tinggi atau Batu Laskar Pelangi tetap diperbolehkan. Bahkan lokasi
parkir akan disediakan, sedangkan untuk masuk ke dalam menggunakan mobil
listrik yang akan disediakan.
"Jadi kedepannya parkir mobil dan segala macam di tempat
kuliner itu. Jadi untuk masuk ke dalam kawasan wisata itu jalan kaki atau
menggunakan mobil listrik. Karena ini sudah dijadikan kekayaan alam dunia yang
masuk dalam salah satu yang kita ajukan salah satu geosite di UNESCO. Jadi itu
akan menjadi kawasan umum yang private yang diakui dunia," papar Sanem.
Pemerintah akan terus bekerja keras demi membangun pariwisata
Belitung. Sanem berharap masyarakat bisa setuju atas apa yang sudah
direncanakan pemerintah ini.
"Kami (Pemerintah) sudah mengatur, bukan untuk merusak
tapi untuk meningkatkan harkat martabat. Kita tidak mungkin menyakiti rakyat
apalagi menyiksa rakyat kita akan berusaha untuk berbuat baik untuk rakyat agar
rakyat ini kesejahteraan mereka, agar mereka mendukung program nasional. Jadi
tujuan akhirnya adalah demi peningkatan pariwisata," tandas Sanem. (fg6)