Ticker

6/recent/ticker-posts

AYAH BOCAH 6 TAHUN KORBAN TERKAMAN BUAYA UNGKAP KEANEHAN KOLONG SEBELUM KEJADIAN NAHAS

Kolong lokasi bocah 6 tahun di terkam buaya beberapa waktu lalu. SatamExpose.com/Screenshot Facebook
GANTUNG, SATAMEXPOSE.COM - Rona kesedihan terlihat jelas wajah Yudiarno (42), saat menerima kunjungan Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza dan istri Susy Siswari ke rumah duka di Jalan Sudirman Desa Batu Penyu Kecamatan Gantung, Sabtu (13/4/2019).  

Meski tampak tegar dan ikhlas merelakan kepergian putranya, ayah dari almarhum Uwais Al Qarni (6), bocah korban terkaman buaya di Kolong Simpor, Dusun Gangse, Desa Gantung itu masih menyimpan luka mendalam.

Dikutip SatamExpose.com dari Diskominfo Beltim, Yudi didampingi istri dan anak keduanya saat menerima kedatangan bupati. Ia mengungkapkan tidak pernah menyangka tragedi akan menimpa keluarganya.




Namun sebelumnya, ia sempat merasakan ada keanehan yang terjadi pada air di kolong tempat keluarganya biasa mandi. Air yang semula agak bening mendadak keruh sejak dua hari terakhir.

“Airnya memang biasanya agak bening, cuman tiba-tiba jadi keruh. Tapi tidak ada firasat sama sekali untuk melarang istri dan anak-anak mandi di sana,” ungkap Yudi.       

Yudi menuturkan kronologis, saat kejadian sang istri tengah memandikan kedua anaknya di Kolong Simpor. Kehadiran buaya tidak pernah terlihat di kolong yang sehari-hari biasa dipergunakan untuk mandi dan mencuci tersebut.



“Ibu dia (almarhum Uwais, red) waktu itu sedang mandiin meraka. Dua-duanya sedang disabuni, pertama abang lalu adeknya. Pas ibunya nanyak, ‘sudah bang mandinya’, tiba-tiba noleh ke belakang sudah tidak ada,” tutur Yudi.   

Pria yang bekerja di APMS Desa Selinsing Gantung itu pun mempertanyakan terkait keberadaan buaya yang ada di Kabupaten Beltim. Ia menuntut agar Pemkab Beltim segera mengambil tindakan tegas terhadap buaya-buaya yang ada di Kolong Simpor.

“Kalau kita yang sudah merasakan sendiri korban dari binatang buas itu, inginnya dibasmi. Kan adanya mereka tidak menguntungkan juga, untuk apa dipelihara,” tegas Yudi. (*/als)