Ticker

6/recent/ticker-posts

LULUSAN SMA & SMK BELTIM BERPELUANG KERJA DI JEPANG DAN BERGAJI BELASAN JUTA, INI SYARATNYA

Ilustrasi.NET

MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM – Kabar gembira bagi lulusan SMA dan SMK di Kabupaten Beltim. Pasalnya Pemkab Beltim akan mengirim putra-putri daerah untuk mengikuti Pelatihan Kerja Industri (Bridging) di PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI). 

Bagi yang lulus pelatihan selama 6 bulan dan dinilai baik, peserta berpeluang untuk diberangkatkan kerja ke Jepang. Sebelum dikirim ikut pelatihan, calon peserta wajib mengikuti seleksi dan harus sesuai syarat yang ditentukan. 

Dilansir SatamExpose.com dari rilis Diskominfo Beltim, seleksi dijadwalkan akan berlangsung pada awal Maret 2019 mandatang. 

Peluang pengiriman Technical Intern Traning Program (TITP) ini terlaksana sesuai penandatangan Nota Kesepahaman antara Bupati Beltim, Yuslih Ihza danAsosiate Director PT PMI, Damiri Maulanadi Ruang VIP PT PMI, Jakarta Timur, Jum’at (15/2/19) lalu.

Vice Presiden PT PMI, Heru Santoso menyatakan Kabupaten Beltim merupakan Kabupaten pertama di Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung yang melakukan kerjasama dengan PT PMI. Ia menyebut sudah 10 Provinsi yang ikut bekerjsama sama dengan PT PMI sejak program dimulai tahun 2010 lalu.

“Kami punya misi sebelum membuat barang, kami harus membentuk SDM dulu. Tahun ini bertepatan dengan tahun pengembangan SDM yang dicanangkan oleh pemerintah, dan ini kesempatan baik untuk bisa memperkenalkan program yang kami lakukan untuk pemagangan anak-anak dari seluruh Indonesia kepada Pemkab Beltim,” ungkap Heru.

Diakui Heru untuk lulus pelatihan dan dapat bekerja ke Jepang dan memperoleh gaji sebesar Rp 15 – Rp 20 juta perbulan sebenarnya mudah-mudah susah. Namun banyak peserta yang gagal berangkat akibat kurangnya disiplin.

“Karena mereka nantinya akan bekerja di Jepang, disiplin yang utama. Untuk urusan disipilin ini sebenarnya sangat sederhana, yakni disiplin terhadap waktu dan janji. Namun kadang di lapangan disiplin tepat waktu aja itu sulit, nah di situ anak-anak kita yang kurang,” kata Heru.

Sementara itu, Bupati Beltim Yuslih Ihza menyatakan Pemkab Beltim melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sudah menyiapkan anggaran untuk seleksi dan pengiriman peserta ke Jakarta. Peserta yang lulus seleski tidak perlu mengeluarkan biaya.

“Seluruh biaya pengiriman kita yang tanggung, untuk pelatihan itu dari PT PMI melalui CSR. Seleksi akan kita lakukan di bulan Maret sebelum Program magang dilaksanakan di bulan April mendatang,” kata Yuslih.  

Yuslih mengaku sangat berbahagia dapat melakukan kerjasama dengan PT PMI. Terobosan itu dinilainya sangat berguna untuk menyalurkan tenaga kerja khususnya di kalangan genarasi muda di Kabupaten Beltim.

“Kabar ini tentu akan sangat membahagiakan masyarakat kita. Terobosan ini akan membantu anak-anak kita untuk mendapatkan lapangan kerja yang sangat menjanjikan,” ujar Yuslih.

Meski tidak sampai diberangkatkan ke Jepang, Yuslih yakin akan banyak pengalaman dan ilmu yang akan diperoleh. Mengingat peserta pelatihan akan diajarkan teknisi elektronik serta bahasa Jepang.

“Nanti begitu mereka lulus pelatihan, mereka akan dapat banyak ilmu. Biar pun sekiranya belum tidak lolos ke Jepang mereka dapat buka reparasi sendiri atau bekerja di lokal,” kata Yuslih. 

Syarat Ikut Seleksi Pelatihan Magang di PT PMI

1.    Laki-laki dan Wanita, usia minimal 18 tahun dan maksimal 22 tahun

2.    Punya KTP domisili di Kabupaten Beltim dan NPWP

3.    Lulusan SLTA/SMK/MA serta belum pernah menikah

4.    Belum pernah bekerja di perusahaan manufactur/ pabrik

5.    Sudah terdaftar menjadi peserta BPJS kesehatan

6.    Tidak MEROKOK/ Miras dan Narkoba

7.    Tinggi dan Berat 163 cm/ 53 Kg (pria) dan 160 cm/ 43 Kg (wanita)

8.    Tidak buta warna, tidak berkacamata, tidak cacat fisik

9.    Kondisi gigi tidak berlubang, dan tidak pernah mengalami patah tulang.


(*/als)