Gambar : Aksi penari dari sanggar Seniang Garu Desa Lalang kala membawakan tarian bertemakan Kramat Lut. |
Manggar, Satam Xpose -
Festival Seni Budaya Belitong (FSBB) yang digelar selama tiga hari akhirnya menetapkan Sanggar Seniang Garu terpilih menjadi
Juara I Lomba Musik & Tari pada tahun 2016, di Pantai Nyiur Melambai,
Kecamatan Manggar, Sabtu (16/7) Malam.
Dengan mengambil cerita tentang
Keramat Lut dan Ratu Pantai Selatan, sanggar tari asal Desa Lalang Kecamatan
Manggar ini berhasil memperoleh trophy dan uang pembinaan sebesar Rp 4.000.000.-
Mereka juga berhak mewakili Kabupaten Beltim untuk tampil pada ajang Festival Seni dan Budaya tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 20 Juli 2016 mendatang.
Mereka juga berhak mewakili Kabupaten Beltim untuk tampil pada ajang Festival Seni dan Budaya tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 20 Juli 2016 mendatang.
Gambar : Kramat Lut sebagai cikal bakal Muang Jong. |
Ide
cerita sendra tari adalah dari hasil obesrvasi dan wawancara dengan Suku
Sawang. Meski sendra tari yang ditampilkan masih asing di kalangan seniman
serta masyarakat Belitong, namun aksi 8 orang penari serta arrasenmen musik
yang ditampilkan mengundang decak kagum dan sangat menghibur penonton.
Koreografer Tari Sanggar Seniang Garu,
Dion Salazi kepada Humas Beltim,
Sabtu (16/7), menjelaskan Keramat Lut merupakan sebuah legenda penguasa laut
Suku Sawang. Keramat gaib ini merupakan salah satu asal muasal ritual Muang Jong, yang hingga saat ini masih
rutin dilaksanakan Suku Sawang.
“Tarian ini sendiri merupakan
penggambaran dari 8 dewa-dewi yang menjadi asal muasal Muang Jong. Titik berat penggarapan
tari cenderung pada pengungkapan gerak melalui interprestasi atas simbol-simbol
yang terdapat pada ritual Muang Jong
dan kesenian Suku Sawang yaitu, ancak,
jong dan ombak,” jelas Dion.
Staf Bagian Hukum Setda Kabupaten
Beltim ini mengakui masih ada kekurangan di sana sini. Namun untuk penampilan
yang lebih baik lagi khususnya persiapan Festival tingkat Provinsi, Ia
menyatakan siap melakukan perbaikan.
“Tadi ada masukan dari juri terkait
teknik penari kami yang masih kurang. Namun kita mengusahakan akan berlatih
lebih dan memberikan yang memberikan yang terbaik,” kata Dion.
Sementara itu, Wakil Bupati Beltim,
Burhanuddin saat menutup kegiatan FSBB, mengatakan sepenuhnya mendukung
festival diadakan setiap tahun. Bukan hanya sekedar untuk promosi pariwisata,
dan pelestarian budaya semata, namun juga untuk pengembangan kreatifitas seni
dan budaya.
“Pemerintah daerah mendukung
sepenuhnya kegiatan ini. Kreatifitas dan inovasi harus berjalan di segala
bidang, khususnya bidang seni dan budaya yang akan mengangkat pariwisata dan
kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya Belitong bertambah,” ujar Aan,
sapaan Burhanuddin.
Gambar : Wabup Burhanuddin ketika memberikan sambutannya. |
Aan
mengaku salut dengan kreatifitas dan penampilan para seniman dan anak muda
Kabupaten Beltim. Ia berharap dengan adanya ajang seni budaya seperti ini akan
lahir seniman-seniman baru di kemudian hari.
“Dari
beberapa hari lalu kita disajikan dengan penampilan terbaik para putra-putri
daerah, baik tua maupun muda. Semoga dengan adanya kegiatan ini akan lahir
seniman-seniman muda baru yang akan mengharumkan nama Kabupaten Beltim,”
katanya. (@2!-Humas)