Ticker

6/recent/ticker-posts

SATU BULAN KIP DIPERAIRAN PERING, NELAYAN KECEWA JANJI BUPATI

Gambar : KIP "KAMILA" di perairan Pering. (dok)

Laporan Wrtawan Satam Xpose, Ruswandi.
 
Kelapa Kampit, Satam Xpose - 
Keberadaan Kapal Isap Produksi (KIP) KAMILA GT. 1103 No. 3114/Ba di perairan Pering Kecamatan Kelapa Kampit sejak satu bulan lalu mulai menuai reaksi kelompok nelayan "Panca Usaha" Desa Saguk Kecamatan Kampit.


Muslim selaku ketua kelompok nelayan "Panca Usaha" secara gamblang menyatakan kekecewaannya terhadap pasangan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur yang hanya memberikan pernyataan menolak keberadaan KIP tersebut tanpa pernah ada tindakan nyata yang dilakukan, terlebih masalah keberadaan KIP tersebut menurutnya tidak pernah di bahas di tingkat masyarakat.

 "Pak Yuslih, sudah pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi seharusnya tahu dan kenapa tidak ditolak sejak awal. Belum 100 hari sejak dilantik kapal isap udah masuk keperairan kami, padahal Bupati pernah janji kapal isap tidak akan pernah masuk ke perairan Beltim," ujar Muslim kecewa (2/4).

Muslim berulang-ulang menyatakan bahwa nelayan Aik Saguk menolak keras kehadiran KIP.

"Apakah nelayan pering setuju? Dak gila, ini mata pencaharian nelayan dan kami tetap punya sikap yang intinya kita tidak setuju namun kami juga menghormati proses," tegasnya.

Muslim juga mengatakan pihaknya sejak pertama KIP masuk sudah pernah melayangkan surat pernyataan sikap penolakan atas keberadaan KIP tersebut.

Saat ini, kata Muslim, Jangkar yang dipasang KIP hanya satu. Itu sebabnya masyarakat yang melihat dari jauh seperti bergeser-geser. 

Hal senada juga dilontarkan oleh Iwan Setiawan  Nelayan Selindang. Menurutnya Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Putra Selindang terus melakukan pengawasan terhadap KIP tersebut.

"Kami terus melakukan pengawasan, terutama oleh Pokmaswas setiap detil. Makanya lampu mereka hidup kita tahu, mereka bergeser kita tahu," ujar Iwan. 

Iwan juga mengungkapkan KIP tersebut datang ke perairan Pering pada hari Sabtu sore (3/42016) dan pada Senin (4/4/2016), bersama-sama dengan pihak kepolisian, LSM, dan Pokmaswas, nelayan Selindang menuju KIP.

Pada hari minggu (3/4), kata Iwan, kapal tersebut berada di sisi Timur Pulau Kandis, namun, Senin (4/4), sudah berpindah di sisi Barat Pulau Kandis. 

"Menurut mereka kapal rusak, nak dokking dan ini menurut kami alasan klasik,"pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza, SE menegaskan penolakannya terkait keberadaan kapal isap di perairan Laut Pering Kecamatan Kelapa Kampit dan menyampaikan penolakannya kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Efendi.

Penolakan tersebut menurut Yuslih disampaikannya ketika menghadiri rakor dengan Gubernur di Pangkal Pinang, Senin (11/4/2016).

Demikian pula dengan Gubernur Babel yang menyatakan berkomitmen sejak awal menjabat sebagai Gubernur Kepulauan Babel bahwa tidak boleh ada Kapal Isap Produksi masuk di perairan Pulau Belitung.

Menurut Rustam ketika ditemui di kediamannya menyatakan secara tegas menolak keberadaan KIP di Perairan Pulau Belitong apalagi untuk beroperasi, dan ia juga sudah memanggil Kepala Dinas Pertambangan Provinsi.

Menurut data yang ada di Dinas Pertambangan Provinsi KIP "KAMILA"  tidak pernah dikeluarkan izin operasional maupun AMDAL-nya.

"Saya bilang sama Yuslih selaku Bupati Beltim agar segera halau keluar itu Kapal Isap dari perairan Pering khususnya dan perairan pulau Belitong umumnya," ujar Rustam Effendi ketika itu.***