Ticker

6/recent/ticker-posts

ANJING LIAR HIASI HALAMAN MUKA KOTA TANJUNGPANDAN

Gambar : Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Belitung, DESTIKA Efenly (kiri atas) dan H. Mochtar Motong (kanan atas) terkait keberadaan anjing liar yang bisa dijumpai diseputaran Bundaran Satam yang merupakan icon Kota Tanjungpandan.


Belitung|Satamexpose.com – Menjelang akan digelarnya DWG G20 di Pulau Belitung, keberadaan anjing liar di seputaran jalan-jalan Kota Tanjungpandan mulai resahkan masyarakat dan pengguna jalan, Senin(1/8).

Seperti yang diungkapkan beberapa warga Kota Tanjungpandan yang biasa melakukan joging di pagi hari sering mengalami gangguan anjing liar bahkan Tedy salah seorang  warga Tanjungpandan mengatakan dirinya pernah dikejar anjing saat joging diseputaran Tanjungpandan beberapa hari lalu.

"Anjing-anjing disepanjang jalan dan ketika saya lari pagi hampir saja kena digigit," ujarnya.

Demikian pula kejadian ketika ibu Kapolri yang ingin bersepeda pada Jum'at(28/7), beberapa polisi lalu lintas terpaksa harus mengusir anjing-anjing liar yang memenuhi jalanan seputar Bundaran Satam.

Sedemikian seriusnya gangguan anjing liar di seputaran Kota Tanjungpandan namun masyarakat tidak melihat adanya tindakan dari pihak Pemda untuk melakukan kontrol populasi binatang tersebut.

H. Moctar Motong yang acap disapa Tare’ mengatakan kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus segera disikapi pihak Pemerintah Daerah.

“Kita khawatirkan keadaan ini bisa mengganggu pengguna jalan, apalagi tertabrak kendaran, terjadi kecelakaan, untuk itu Pemerintah Daerah perlu segera mengambil tindakan tegas, berantas anjing liar,” ujarnya.

Menurutnya, hal yang celaka jika ditengah kota yang merupakan halaman muka Kabupaten Belitung dimana setiap orang luar datang selalu mampir dulu ke sana dan justru anjing-anjing liar malah bebas berkeliaran dijalanan. Selain itu, bagaimana jika sampai ada orang yang digigit atau jika sial ada pengendara yang tertabrak anjing karena berkeliaran di jalanan tentunya pengendara yang akan celaka.

“Saya pikir harus tegaslah Pemerintah ini, urusan dengan binatang begitu kok gak punya nyali padahal ini demi kebersihan, ketertiban, keselamatan, kesehatan dan keindahan. Jangan lagi kompromi, ambil sikap tegas, anggarkan tangkapin atau diracun itu dan tidak perlu bertoleransi,” ujar Tare’

Terkait adanya penolakan para pecinta hewan mengenai meracun anjing liar, Tare’ secara tegas mengatakan itu salah. Menurutnya jika mereka mencintai binatang harusnya binatang itu dirawat dan jangan dibiarkan berkeliaran di jalanan.

“Anjing yang berkeliaran di jalanan adalah anjing liar dan bukan milik siapa-siapa jadi harus diberantas,” tegas Tare’.

Sementara itu Kela Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Ir. Destika Efenly ditemui di halaman Gedung DPRD Kabupaten Belitung usai mengikuti rapat paripurna mengatakan pihaknya dalam hal ini bidang peternakan akan segera melakukan kontrol populasi anjing liar.

“Bupati secara lisan telah menyatakan itu dan dalam bulan ini juga segera kita akan melakukan kontrol populasi terhadap anjing liar yang ada di seputaran Kota Tanjungpandan,” tandas Destika. (sis)