Ticker

6/recent/ticker-posts

WAJIB TAHU ! KENALI MITOS VERSUS FAKTA SEPUTAR COVID-19 OMICRON MENURUT KEMENKES


 

KESEHATAN, SATAMEXPOSE.COM – Kasus konfirmasi COVID-19 varian Omicron telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan  di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

WHO sendiri sudah menetapkan Virus Covid-19 varian B.1.1.529 (Omicron) ini sebagai Variant of concern pada 26 November 2021 lalu.

Namun masih menjadi pertanyaan apakah benar Omicron gejalanya lebih ringan dibandingkan delta, meskipun tingkat penyebarannya lebih tinggi.

Dikutip dari laman website Covid19.go.id, berikut mitos versus fakta seputar Omicron menurut Kementerian Kesehatan :

 

Mitos  : Omicron hanya  menimbulkan gejala ringan

Fakta : Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala omicron tidak separah delta. Tapi bagi lansia, orang dengan komorbid dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian


Mitos  : Vaksin tak mempan lumpuhkan omicron

Fakta  : Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan omicron, data menunjukkan 60% pasien omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi

 

Mito  : Orang yang belum divaksin tidak akan bergejala parah akibat omicron

Fakta : Orang yang belum divaksin justru yang paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan adalah orang yang belum vaksin.

 

Mitos  : Omicron tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19

Fakta : Orang yang pernah positif COVID-19 juga bisa terkena Omicron, vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah

 

Mitos : Penggunaan masker tidak bisa cegah penularan omicron

Fakta  :  Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi.

 

Tentu saja disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi kunci dalam melindungi diri kita dari virus COVID-19 varian Omicron ini. (rch)