Ticker

6/recent/ticker-posts

TERLAHIR TANPA ANUS, RSMJ LAKUKAN OPERASI KOLOSTOMI PADA NICKY FERNANDO

Gambar ilustrasi.

 

Belitung | Satam Expose.com – Nicky Fernando, anak dari pasangan Sujono (37) dan Sudiarti (39) yang terlahir tanpa lubang anus (atresia ani) serta memerlukan tidakan operasi kolostomi (tindakan pembuatan lubang di bagian perut sebagai saluran pembuangan kotoran atau feses, red) sempat membuat murka Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S.Sn., M.Si, Jum’at(6/8).

Pasalnya, pihak RSUD dr. H. Marsidi Judono sempat menunda operasi terhadap bayi berusia empat hari tersebut, dimana menurutnya jabatan yang melekat pada dirinya seakan tidak berfungsi karena selama tiga hari anak pasangan Sujono dan Sudiarti  tak kunjung mendapat kepastian operasi.

"Saya minta para dokter untuk lebih mengedepankan sisi kemanusiaan ketimbang alasan medis. Saya seorang wabup saja yang punya akses itu sulit, apalagi rakyat biasa yang tidak punya akses," ujar Isyak kepada wartawan di rumah dinasnya, Jum’at(6/8).

Sementara itu, bayi laki-laki yang diberi nama Nicky Fernando itu belum mendapat asupan makanan karena terkendala saluran pembuangan.

Direktur RSUD Marsidi Judono dr. Hendra, Sp.An terkait masalah tersebut mengatakan dalam memutuskan tindakan kepada pasien semua dokter akan berpegang teguh pada mutu dan keselamatan pasien, baik itu dari sisi kondisi dokter yang melakukan tindakan, kondisi pasien dan kondisi sarana prasarana pendukung.

“Terkait kabar penundaan, seperti yang saya jelaskan diatas perlu persiapan SDM, pasien dan sarpras pendukung yang optimal terlebih dahulu. Selain itu perlu komunikasi dan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terkait dengan suatu tindakan operasi untuk memastikan mutu dan keselamatan pasien terjamin,” ujarnya.

Sementara itu diketahui bayi Nicky Fernando telah dilakukan operasi pada Jum’at, 6 Agustus 2021 pukul 10.30 WIB.

“Alhamdulillah operasi berjalan lancar tanpa kendala dan bayi dikembalikan keruang perawatan perinatologi (unit pelayanan khusus bagi bayi baru lahir yang bermasalah, red) dengan kondisi stabil dan baik,” jelasnya.

Menanggapi kasus yang terjadi pada bayi Nicky, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Belitung dr. Ikhwan Gusnadi mengatakan kemungkinan ada salah paham dan ia juga menyatakan pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada anggota IDI terkhusus pada dokter yang berkaitan dengan kejadian tersebut. (rus)